Jakarta, ILLINI NEWS – HSBC Indonesia tetap berkomitmen terhadap penerapan Environmental, Social and Governance (ESG). Salah satunya dengan menawarkan program Sustainable Supply Chain Finance pertama di Asia Selatan dan Tenggara kepada salah satu produsen premix mill terbesar di Indonesia.
Perusahaan yang dimaksud adalah PT Cipta Mortar Utama (CMU), bagian dari perusahaan Saint-Gobain. Pendanaan ini diberikan kepada PT CMU untuk membantu perusahaan dan pemasoknya mengurangi emisi karbon. Hal ini sejalan dengan kebijakan pembelian bertanggung jawab Grup Saint-Gobain yang bertujuan untuk mengurangi emisi CO2 lingkup 1, 2 dan 3 sehingga dapat mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.
Managing Director Wholesale Banking HSBC Indonesia, Riko Tasmaya, mengaku bangga meluncurkan program Sustainability Supply Chain Finance yang pertama untuk membantu PT CMU mengurangi emisi gas rumah kaca dari rantai pasokannya, sekaligus mendukung pemasok perusahaan di Indonesia dan mendukung penerapan prinsip-prinsip berkelanjutan. solusi. praktik bisnis.
Investasi ini sejalan dengan ambisi HSBC Indonesia untuk mendukung nasabahnya dalam mengurangi emisi tidak hanya pada cakupan 1, tetapi juga pada cakupan 2 dan 3, serta berkontribusi terhadap tujuan Indonesia menjadi netral iklim.
“Kami di HSBC mempunyai komitmen secara global dan juga di Indonesia untuk mendukung net zero emisi. Khususnya Indonesia 2060, sedangkan kami memiliki tujuan global pada tahun 2050. Salah satu komitmen yang kami lakukan tidak hanya mendukung Indonesia sebagai negara, tetapi juga bagaimana caranya. “Kami mendukung transisi energi bagi pelanggan kami,” ujarnya kepada PT Cipta Mortar saat penandatanganan Sustainable Supply Chain Financing oleh PT Bank HSBC Indonesia pada Selasa Utama (bagian dari Saint Gobain Group). (2024-11-12).
Untuk menghindari keraguan, PT CMU adalah bagian dari Saint-Gobain Group, pemimpin dalam konstruksi ringan dan tahan lama, produksi dan distribusi material dan solusi untuk konstruksi, mobilitas dan pasar industri.
Sebagai bagian dari kebijakan pembelian bertanggung jawab Saint-Gobain Group, pemasok dengan nilai pembelian tahunan di atas ambang batas tertentu dan berada dalam peta risiko Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) diwajibkan untuk berpartisipasi dalam penilaian keberlanjutan yang dilakukan oleh EcoVadis, salah satu pemasok. ‘ peringkat terbesar di dunia dalam bidang intelijen bisnis dan keberlanjutan.
Untuk mendukung tujuan Saint-Gobain dalam menjadikan dunia sebagai rumah yang lebih baik, Saint-Gobain dengan bangga mempersembahkan program Sustainability Supply Chain Finance (SSCF) kepada mitra bisnis perusahaan, yang dirancang untuk mendorong mereka memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
“Dengan SSCF, kami menjawab tantangan modal kerja saat ini serta komitmen kami terhadap keberlanjutan,” kata Ivana Ljaya, CEO Saint-Gobain Indonesia.
Mekanisme pembiayaan inovatif ini akan membantu pelanggan menerapkan pengadaan berkelanjutan dan mengurangi jejak karbon dalam rantai pasokan mereka, seperti emisi cakupan 3, sekaligus menjaga keberlanjutan di seluruh rantai pasokan.
Selain itu, SSCF menggunakan Key Performance Indicators (KPI) untuk mendorong pemasok agar terus meningkatkan kinerja keberlanjutannya. Mekanisme pembiayaan ini memberi pemasok akses terhadap pembiayaan atau ketentuan pembiayaan yang lebih kompetitif ketika mereka memenuhi langkah-langkah keberlanjutan yang telah ditentukan.
Seperti diketahui, sektor industri Indonesia yang meliputi industri-industri yang menghasilkan emisi besar seperti produksi baja dan semen, produksi pangan dan tekstil menyumbang hampir 75% terhadap total emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia.
Riko menambahkan, upaya penurunan emisi gas rumah kaca di sektor ini, yang juga melibatkan pemasok dalam rantai pasoknya, akan berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca di Indonesia. Dengan memberikan pembiayaan yang kompetitif dan masuk akal kepada pemasok, hal ini pada gilirannya akan memberi mereka fleksibilitas finansial untuk memenuhi standar keberlanjutan internasional.
Pencapaian ini menyoroti upaya bersama Saint-Gobain dan HSBC dalam menetapkan tolok ukur baru bagi keberlanjutan di kawasan. (dpu/dpu) Simak video berikut: Trump menang, AS tegaskan terus atasi krisis iklim Artikel selanjutnya PLN Electric Run 2024 ajak para pelari dorong semangat pengurangan emisi karbon