Jakarta, ILLINI NEWS -meteorological, iklim dan fisika bumi (BMKG) menanggapi banjir puncak Bogor Barat pada hari Minggu (2/3).
ILLINI NEWS mengatakan pada hari Senin (3/32025), CEO Giswanto, mengatakan, “Penyebabnya disebabkan oleh keberadaan kompleks konveksi Meso (MCS) di tengah hujan lebat.
Guswanto menjelaskan bahwa MCS adalah sistem yang terdiri dari pengumpulan sel konveksi dalam skala meso.
MCS terbesar, yang diamati secara luas di seluruh dunia, didefinisikan sebagai kompleks ukuran menengah (MCC). Karakteristiknya hampir melingkar, tahan lama dan sangat keren.
Menurut gambar satelit BMKG, pergerakan MCC 08.40 UTC atau 15.40 WIB telah terjadi, yang merupakan jenis MC yang dapat meningkatkan kekuatan curah hujan dan banjir.
BMKG juga mengumumkan peringatan dini tentang kemungkinan peningkatan curah hujan di berbagai daerah, termasuk Bogora, dalam “27 Februari 2025, 27 Februari 2025 Laporan Prakiraan Cuaca”.
Selain ulang tahun ke-3 BMKG, ia memperingatkan lagi 1-6 jam yang lalu. Pada tanggal 2 Maret 2023, di daerah besar Jakarta, dikatakan memiliki potensi hujan dengan intensitas lembut dengan kilat/kilat dan angin bertiup.
Dalam laporan “Jabodetabek Rain Distribution Map”, BMKG juga menunjukkan gambar satelit yang menunjukkan presipitasi area Bogor yang termasuk dalam keadaan “sangat” 150 mm/hari atau lebih.
Informasi itu dipecah dan satu orang mati karena banjir petir di wilayah Bogor. Banjir juga terjadi dalam hujan ekstrem sebagai akibat 2 Maret 2025, di berbagai bagian Jakarta.