Jakarta, Indonesia – Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) akhirnya angkat bicara soal kondisi Raja Salman bin Abdulaziz. Hal ini untuk meredam spekulasi mengenai kesehatan penjaga dua kota suci umat Islam tersebut.
Penguasa de facto Arab Saudi telah meyakinkan kabinet bahwa ayahnya hanya akan menjalani beberapa tes untuk infeksi paru-parunya. Dia berterima kasih kepada semua orang yang bertanya tentang kesehatannya.
Komentar resmi tersebut disampaikan melalui siaran pers resmi yang dimuat di situs resmi Saudi Press Agency pada Rabu (09/10/2024). Diumumkan bahwa Raja Salman menderita infeksi paru-paru dan akan menjalani tes “dengan rekomendasi dari Royal Infirmary”.
Raja Salman telah naik takhta sejak tahun 2015, dan Pangeran MBS sendiri ditunjuk sebagai pewaris takhta pada tahun 2017 dan saat ini menjabat sebagai penguasa sehari-hari kerajaan tersebut.
Arab Saudi, eksportir minyak mentah terbesar di dunia, telah mengecilkan spekulasi mengenai kesehatan Raja Salman selama bertahun-tahun. Pada bulan Mei, Pengadilan Kerajaan mengungkapkan bahwa Raja Salman menderita infeksi paru-paru, suhu tinggi dan nyeri sendi serta sedang menjalani pengobatan antibiotik, meskipun ia kemudian dilaporkan telah pulih.
Diketahui, Raja Salman terakhir kali menggelar rapat kabinet pada 24 September lalu. Raja Salman adalah gubernur Riyadh selama lebih dari sepuluh tahun dan juga menteri pertahanan sebelum menjadi raja.
Pemerintahannya ditandai dengan reformasi sosial dan ekonomi yang ambisius, yang terutama dipimpin oleh putranya, yang berupaya memposisikan Arab Saudi untuk masa depan pasca-minyak. Pangeran MBS telah mengawasi tindakan keras terhadap perbedaan pendapat yang menurut para analis telah membantunya mengkonsolidasikan kekuasaan.
.