JAKARTA, ILLINI NEWS – Sebagian besar wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim hujan pada November 2024. Faktanya, banyak wilayah Jabotedapeque yang mulai diguyur hujan akhir-akhir ini.
Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) dalam laporan prakiraan musim hujan Indonesia 2024/2025 memperkirakan Sumbar akan memasuki musim hujan lebih awal pada Agustus 2024. Nantinya, musim hujan berangsur-angsur menjalar ke arah timur hingga Desember 2024. Umumnya sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan pada bulan Oktober hingga November 2024.
Puncak musim hujan terjadi pada November hingga Desember 2024 di Indonesia bagian barat dan Januari hingga Februari 2025 di Indonesia bagian timur, kata BMKG seperti dikutip dalam rilis resminya, Kamis (7/11/2024).
“Puncak musim (sebelumnya) akan tetap sama majunya dibandingkan kondisi normal,” lanjut laporan itu.
Saat musim hujan tiba, sebagian masyarakat mulai terserang penyakit seperti demam, batuk, dan pilek. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia wajib mengetahui apa saja ancaman penyakit yang datang di musim hujan untuk melakukan berbagai pencegahan.
Selain demam dan flu, masih banyak penyakit musim hujan lainnya yang umum terjadi. Bahkan, ada pula yang tergolong penyakit berbahaya dan berakibat fatal.
Lantas, penyakit apa saja yang mengintai di musim hujan? Berikut daftarnya dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI).
1. Asma Asma merupakan peradangan kronis pada saluran napas yang menyebabkan penyempitan saluran napas. Secara umum, asma ditandai dengan gejala seperti sesak napas, mengi, dada terasa sesak, dan batuk pada malam atau dini hari.
Memasuki musim hujan, Kementerian Kesehatan RI mengimbau para penderita riwayat asma untuk berhati-hati, apalagi saat cuaca mulai dingin. “Udara dingin menjadi pemicu utama gangguan asma seperti sesak napas dan mengi,” tulis Kementerian Kesehatan RI.
2. Demam Berdarah Dengue (DBD) DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue oleh nyamuk Aedes Aegypti yang mewabah pada musim hujan. Sebab saat musim hujan, air menggenang dan nyamuk berkembang biak.
Meski dapat disembuhkan tanpa pengobatan khusus, demam berdarah merupakan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi dan kerusakan pembuluh darah hingga kematian.
“DBD merupakan penyakit musim hujan yang dapat menyebabkan kematian,” tegas Kementerian Kesehatan RI.
Penyakit yang ditandai dengan nyeri dan demam di sekujur tubuh ini dapat menimbulkan komplikasi dan kerusakan pembuluh darah sehingga menyebabkan perdarahan berbahaya dan kebocoran plasma, lanjut Kementerian Kesehatan RI.
3. Leptospirosis Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri patogen genus Leptospira. Di beberapa negara, penyakit ini dikenal dengan sebutan “Demam Urin Tikus” yang dianggap tersebar luas di dunia.
Di Indonesia, tikus, anjing, babi, sapi, dan kambing merupakan sumber utama penularan leptospirosis. Umumnya penyakit leptospirosis menular melalui urin atau urine hewan yang mengandung bakteri Leptospira.
Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung atau konsumsi air sungai, danau, selokan, lumpur atau tanah yang terkontaminasi bakteri Leptospira, kata Kementerian Kesehatan RI.
“Penyakit ini terjadi secara alami pada hewan liar dan domestik, dan pada manusia merupakan infeksi terminal atau terminal, karena tidak ada laporan penularan dari manusia ke manusia,” lanjut Kementerian Kesehatan.
Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, dan gagal ginjal. Gejala umum leptospirosis antara lain demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, nyeri otot betis, dan sakit perut.
4. Malaria. Musim hujan berarti nyamuk berkembang biak dan dampak gigitan nyamuk mulai meningkat. Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi parasit Plasmodium.
“Penularan malaria meningkat pada musim hujan dan berlanjut setelahnya,” kata Kementerian Kesehatan RI.
“Jika terlambat ditangani, wabah malaria dapat berkembang dan mengancam nyawa korbannya,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan RI.
5. Norovirus Norovirus adalah salah satu jenis virus flu perut yang sangat menular dan menyebabkan gejala mirip diare. Umumnya virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
“Penyakit ini bisa menyerang kapan saja, namun paling berbahaya saat cuaca dingin,” kata Kementerian Kesehatan RI.
6. Nyeri Sendi Kebanyakan orang dengan riwayat radang sendi atau radang sendi mengaku lebih sering mengalami nyeri dan kaku sendi saat cuaca dingin. Meski masih belum ada bukti kaitan antara musim hujan dan cuaca dingin yang menyebabkan nyeri sendi, Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak menganggap remeh. Penyakit ini.
7. Serangan jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk Indonesia, dan dikenal sebagai “silent killer”. Umumnya kasus serangan jantung terlihat bahkan saat musim hujan. Sebab saat suhu udara mendingin, tekanan darah meningkat sehingga memaksa jantung bekerja ekstra keras.
Belum lagi, jantung juga harus bekerja lebih keras untuk menjaga suhu tubuh saat cuaca dingin. Maka tidak heran jika banyak serangan jantung terjadi di cuaca dingin, kata Kementerian Kesehatan RI. (miq/miq) Simak videonya di bawah ini: Video: Timnas Indonesia Cetak Lima Rekor Usai Menang Lawan Arab Saudi Artikel Berikutnya Bahan Farmasi Impor, Masalah yang Belum Selesai