illini news IPL Rusun Bakal Kena PPN, Tinggal di Apartemen Bisa Makan Tabungan?

Jakarta, ILLINI NEWS – Persatuan Persatuan Perumahan Rakyat (P3RSI) mengeluhkan rencana pengenaan PPN atas hibah pengelolaan lingkungan hidup (IPL). Sebab, tidak sedikit warga yang menunggak pembayaran IPL.

“Penghuni apartemen jangan dikira kaya semua, nggak. Saya tahu kondisi penghuni saya, banyak IPL yang susah bayar, apalagi ditambah PPN. Banyak yang tinggal di apartemen kelas menengah, kalau kaya ya tinggal di kavling, di gang pun ya, karena harga kavling di Jakarta sudah mahal – kata Ketua Umum Persatuan Persatuan Penduduk Indonesia (P3RSI) Adjit Lauhatta kepada ILLINI NEWS, Rabu (25/09/2019) 2024) .

Seperti dilansir detik, Adjit juga mengatakan amandemen IPL juga sulit dilaksanakan karena banyak penolakan dari masyarakat, terutama terkait pengenaan PPN.

“Kalau begini masyarakat akan malas tinggal di apartemen, padahal tingkat okupansi saat ini 50% itu sudah dianggap baik, dan karena itu belum tentu semua orang akan membayar IPL, banyak yang menunggak,” ujarnya. lanjutan. .

Seperti yang Anda ketahui, IPL digunakan untuk berbagai tugas pemeliharaan seperti perbaikan elevator, AC, dan gaji karyawan. Penghuni apartemen dan kondominium sangat marah sehingga mereka merencanakan protes jalanan.

IPL juga tidak termasuk biaya parkir bulanan, yang terkadang bisa mencapai jutaan rupee. Pemberlakuan PPN terkait IPL tentunya akan meningkatkan pengeluaran penghuni apartemen dan penghuni apartemen.

Selain rencana pelaksanaan, ketika pengeluaran bulanan membengkak dan pendapatan tidak bertambah, keuangan pribadi juga ikut meningkat.

Ketika pengeluaran meningkat dan pendapatan stagnan, uang yang disisihkan untuk tabungan atau investasi berkurang.

Dalam perencanaan keuangan, tingkat tabungan yang ideal adalah 10% dari pendapatan setiap bulannya. Jika nilai ini menurun, kemungkinan besar akan semakin sulit untuk mengumpulkan dana yang diperlukan untuk tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Taruhannya lebih besar dari

Defisit arus kas bulanan terjadi ketika semua pengeluaran Anda melebihi pendapatan Anda. Katakanlah total pendapatan Anda selama sebulan adalah Rp 10 juta dan jika pengeluaran Anda mencapai Rp 12 juta, maka Anda mengalami defisit arus kas sebesar Rp 2 juta.

Dampak dari defisit arus kas tentu dapat mempengaruhi keuangan Anda secara keseluruhan. Yang pertama adalah hilangnya dana darurat karena tabungan Anda sedikit demi sedikit terkuras akibat tingginya biaya hidup, dan yang kedua adalah terpaksa berhutang untuk membiayai akomodasi Anda.

Jika berhutang adalah jalan keluarnya, maka akan tercipta pengeluaran wajib baru dalam hidup. Kekayaan bersih Anda juga akan berkurang.

(aak/aak) Simak videonya di bawah ini: Video: Generasi Z dan Milenial Disebut Cepat Miskin dengan Efek ‘Doom Shopping’

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *