Jakarta, ILLINI NEWS – Investasi emas saat ini menjadi favorit banyak kalangan umur. Mulai dari Gen Z, generasi milenial, hingga baby boomer memilih emas sebagai alat investasi.
Survei terbaru Bank of America Private Banking yang dilakukan terhadap investor dengan kekayaan bersih tinggi di bawah usia 43 tahun menemukan bahwa 45% dari mereka memiliki emas sebagai aset fisik. Para pemimpin bisnis Bank Negara juga menemukan bahwa generasi milenial memiliki porsi emas yang lebih tinggi dalam portofolionya, yaitu 17% atau lebih dibandingkan generasi boomer dan Gen X yaitu 10%.
Emas sering disebut sebagai salah satu alat investasi yang mudah dipahami dan bisa dimulai dengan modal kecil.
Sebagai alat investasi, emas memiliki fluktuasi harga yang stabil dan cenderung meningkat seiring berjalannya waktu. Dimana rata-rata emas menawarkan return sebesar 6,5% selama 10 tahun terakhir.
Sebagai gambaran, jika Anda sudah berinvestasi emas, khususnya SEBELUM emas LM, sepuluh tahun yang lalu, keuntungan yang bisa Anda peroleh hampir Rp 883 ribu.
Sebab, harga emas Antam ANTAM LM berkisar Rp 483.000 per gram jika dibeli sepuluh tahun lalu, tepatnya pada perdagangan 26 September 2014.
Sedangkan harga jual kembali (beli kembali) emas saat ini adalah Rp 1.366.000 per gram per 7 November 2024. Sedangkan harga jual emas saat ini adalah Rp 1.543.000 per gram yang berarti meningkat lebih dari 200% dalam 10 tahun terakhir.
Hal ini menjadikan emas ANTAM LM sebagai alat investasi yang aman dan menguntungkan secara turun temurun. Lalu apa saja keuntungan berinvestasi emas?
1. Modal tidak terlalu besar
Berinvestasi emas tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Oleh karena itu, ini sangat berguna dan cocok bagi investor pemula yang ingin berinvestasi lebih awal.
Bagi yang berminat membeli emas hanya perlu menyesuaikan kemampuan finansialnya dengan jumlah emas yang ingin dibeli untuk investasi. Sedangkan untuk investasi emas bisa dimulai dengan Rp 500 ribu.
2. Resiko dianggap minimal
Risiko investasi emas dinilai sangat rendah karena harganya cenderung stabil, bahkan meningkat sehingga aman. Berinvestasi emas aman karena tidak terpengaruh inflasi.
Emas dapat disimpan dalam waktu lama dan tampilan fisiknya juga tidak akan berubah. Selain itu, keuntungan berinvestasi emas dari segi pelestariannya dalam jangka panjang tidak mengurangi kualitasnya.
3. Investasi yang likuid dengan baik
Selain berisiko rendah, investasi emas juga bersifat likuid. Hal ini memberikan kemudahan bagi mereka yang mungkin membutuhkan uang dengan cepat tanpa harus menunggu lama atau menghadapi kendala dalam menjual emas.
Bisa dibilang, emas adalah salah satu investasi likuid terbaik. Selain itu, sifatnya yang alami membuat investor emas bisa mendapatkan banyak keuntungan.
4. Kekebalan terhadap Inflasi dan Deflasi
Emas sering disebut sebagai investasi yang kebal terhadap inflasi dan deflasi. Faktanya, salah satu keunggulan terbesar emas adalah dapat melindungi investasi pada saat krisis ekonomi, keuangan, atau geopolitik.
Ketika inflasi terjadi maka harga akan turun. Namun harga emas meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir dan empat kali lipat dalam sepuluh tahun.
5. Dukung Uang Emas Selalu
Meski emas dianggap sebagai aset yang stabil, namun harga emas masih berfluktuasi, bahkan seiring berjalannya waktu. Pantau harga emas secara berkala untuk menemukan waktu terbaik untuk membeli atau menjual emas.
Seringkali harga emas akan naik ketika kondisi perekonomian global sedang tidak stabil, jadi pastikan untuk menggunakannya dengan bijak.
(dpu/dpu) Tonton video di bawah ini: Video: Spanduk Hidup Layak Rp 1,02 Juta Benarkah? Artikel berikutnya Harga emas Antam turun hari ini ke Rp 14.000, turun di bawah Rp 1,4 Juta