JAKARTA, ILLINI NEWS – Membaca media online seperti ILLINI NEWS lebih menarik dibandingkan membaca jurnal ilmiah halaman demi halaman. Namun, tak ada salahnya sesekali membaca jurnal ilmiah, seperti yang dilakukan seorang pegawai bank bernama George Eastman.
Siapa tahu Anda bisa mengikuti jejak George yang saat ini memiliki kekayaan bersih US$50 juta atau setara US$875 juta (Rs 14 triliun) berkat membaca jurnal ilmiah. Bagaimana itu bisa terjadi?
Alkisah, pada tahun 1870-an, George Eastman, seorang mantan office boy, bekerja sebagai pegawai bank di Amerika Serikat (AS). Selain memperdagangkan uang orang lain, George mempunyai hobi yang sangat mahal yaitu fotografi, dimana memotret tidak semudah sekarang.
Banyak peralatan yang dibutuhkan. George harus membawa kamera, tripod, pelat kaca, dan bahan kimia hanya untuk membuat gambar, merogoh sakunya dalam-dalam sambil membawa perbekalan. Namun karena ia menekuni fotografi sebagai hobi, ia tak peduli dan tetap bertekad untuk melakukan itu semua.
Hanya George yang pernah merasakan apa yang dirasakan orang lain. Fotografi adalah hobi yang kompleks dan mahal. Namun, dia tidak kehilangan keberanian. Dia berencana menemukan cara untuk membuat fotografi lebih praktis.
Niatnya tersebut kemudian membawanya ke jurnal ilmiah terbitan British Journal of Photography. Penulisnya adalah fotografer asal Inggris Charles Bennett yang berhasil menciptakan senyawa kimia untuk membuat foto dan kemudian membaca jurnal ilmiah halaman demi halaman. Dari sinilah ia menemukan rahasia terpendam tentang rumusan proses fotografi.
Jadi dia melakukan percobaan. Seperti diceritakan dalam Frying the Prisoner Self: A Memoir (2014), pada tahun 1878, di tengah kesibukannya melayani orang di bank, tiga tahun kemudian ia bereksperimen dengan penemuan fotografi dan berhasil merangkum prosesnya. papan kering. Ia kemudian mematenkan papan kering tersebut dan kemudian menjualnya ke publik. Namun, yang paling mengesankan dari kemampuan George membaca jurnal ilmiah adalah ketika ia merevolusi dunia fotografi melalui perusahaan yang ia ciptakan: Kodak senilai 14 triliun.
Berawal dari membaca jurnal ilmiah, George menemukan penemuan baru dan merambah bisnis fotografi. Pada tanggal 4 September 1888, ia mendirikan perusahaan fotografi, Kodak Description Dalam Encyclopaedia Britannica, eksperimen beberapa tahun lalu mengantarkan George memperkenalkan kamera analog pertama di dunia. Kamera memiliki 100 rol film, bukan pelat kaca.
Berkat kamera ini, orang tidak lagi membawa perangkat berukuran besar. Kini Anda bisa mengambil foto hanya dengan satu kamera. Tak heran, penemuan ini membuat George terkenal dan mengubah jalan hidupnya selamanya.
George, yang menderita kesulitan ekonomi saat kecil dan terpaksa meninggalkan sekolah pada usia 14 tahun, kemudian menjadi pengusaha kaya. Pada tahun 1918, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-32 di Amerika Serikat, dengan aset senilai US$50 juta atau US$875 juta (14 triliun rupiah) pada tahun 2017.
Sayangnya, uang yang banyak tidak membuat George bahagia. Di usia tuanya, ia sering menderita depresi yang mengakhiri hidupnya. Dia menembak dirinya sendiri pada 14 Maret 1932 pada usia 78 tahun. (mfa/sef) Simak videonya di bawah ini: Video: Bicara Potensi Bisnis Produk Perawatan Rambut Pribumi Artikel selanjutnya Tentara Jadi Orang Terkaya di Pulau Jawa, Kuasai Lahan di Pinggiran Jakarta