Jakarta, ILLINI NEWS – Singapura menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 menjadi sekitar 3,5% di atas kisaran perkiraan sebelumnya, Jumat (22/11/2024).
Ini merupakan langkah baru setelah pada bulan Agustus, Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) menjadi 2%-3%.
MTI menaikkan perkiraan tahun 2024 setelah memperhitungkan kinerja ekonomi Singapura yang lebih baik dari perkiraan pada tiga kuartal pertama (Q3) tahun 2024. Hal ini mencakup situasi global dan domestik saat ini.
Khususnya di Triwulan ke-3, perekonomian tumbuh sebesar 5,4%. Sebelumnya pada kuartal II (Q2) pertumbuhan tercatat sebesar 3%.
Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari perkiraan rata-rata sebesar 4,6% dalam jajak pendapat Reuters. Berdasarkan penyesuaian musiman kuartal-ke-kuartal, perekonomian Singapura tumbuh sebesar 3,2%, naik dari ekspansi 0,5% pada kuartal sebelumnya.
“Manufaktur, perdagangan grosir, keuangan dan asuransi mendorong pertumbuhan PDB,” kata MTI, yang juga diterbitkan oleh situs Singapura CNA.
“Sektor-sektor tersebut antara lain didukung oleh membaiknya sektor elektronik global,” tambahnya.
Secara khusus, sektor manufaktur tumbuh sebesar 11% tahun-ke-tahun (yoy), membalikkan kontraksi sebesar 1,1 persen pada kuartal sebelumnya. Semua klaster di sektor ini tumbuh, namun klaster elektronik melaporkan pertumbuhan yang kuat, didukung oleh permintaan ponsel pintar dan chip semikonduktor PC.
“Secara keseluruhan, prospek permintaan eksternal Singapura secara keseluruhan diperkirakan akan tetap tangguh hingga akhir tahun 2024,” kata kementerian tersebut.
Namun, prospek sektor-sektor yang berhubungan dengan pariwisata dan konsumen seperti akomodasi, perdagangan ritel dan jasa makanan dan minuman telah melemah. Pemulihan kedatangan pengunjung internasional diperkirakan lebih lambat dan belanja wisatawan juga lamban.
Sementara itu, Kementerian memperkirakan pertumbuhan PDB Singapura pada tahun 2025 berkisar antara 1% hingga 3%. Terdapat sedikit penurunan dibandingkan tahun ini. (sef/sef) Simak video berikut: Utang RI Capai Rp 8.560 T hingga Trump Siapkan Perang Tarif Artikel Selanjutnya Duet Malaysia-Singapura Bentuk Zona Khusus, Bagaimana dengan RI?