berita aktual Merajut Asa Pertumbuhan Ekonomi & Rancangan APBN 2025

Catatan: Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan dewan redaksi illinibasketballhistory.com.

Bagi masyarakat Indonesia dan khususnya para pelaku perekonomian, perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus, tidak hanya menjadi peristiwa yang penuh kegembiraan, namun juga merupakan kesempatan untuk menatap masa depan. Sebab, setiap tanggal 16 Agustus, Presiden memberikan pemaparan mengenai rencana APBN tahun mendatang.

Pemaparan Rancangan APBN 2025 yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pekan lalu juga memberi harapan terhadap keberlanjutan pembangunan yang dilanjutkan Presiden terpilih Prabowo Subanto. Pemaparan ini juga dinantikan oleh para pelaku keuangan, karena arah tersebut akan menjadi penting dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global saat ini.

Dalam RAPBN tahun 2025 yang merupakan RAPBN transisi, pendapatan pemerintah ditargetkan sebesar Rp2,996 triliun, sedangkan belanja negara ditetapkan sebesar Rp3,613 triliun, termasuk defisit anggaran sebesar Rp616 triliun atau 2,53% terhadap PDB.

Kemudian pertumbuhan ekonomi 5,2%, inflasi 2,5%, nilai tukar mata uang 16.100 per hari, ekstraksi minyak 600 ribu barel per hari, gas lift 1,005 juta barel, harga minyak diperkirakan 82 USD per barel. . dan imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun sebesar 7,1%.

Konferensi pers tersebut juga mengumumkan berbagai program unggulan antara lain makanan bergizi gratis, renovasi sekolah, lumbung pangan, kesejahteraan sosial, pembangunan berkelanjutan infrastruktur IKN, peremajaan alutsista dan berbagai program lainnya.

Selain perencanaan yang matang, implementasi yang baik dalam pelaksanaan APBN juga sangat penting, karena untuk percepatan perekonomian, untuk mencapai Indonesia Maju 2045, terbatas, karena dalam waktu kurang dari 10 tahun kita akan mencapai puncak bonus demografi. .

Terkait adaptasi APBN tahun 2025, dari sudut pandang pelaku ekonomi, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan baik pendapatan, belanja, dan pembiayaan untuk mengoptimalkan potensi APBN dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dari sisi pendapatan, direkomendasikan agar pemerintah mengurangi informalitas dalam perekonomian. Untuk belanja, fokusnya harus pada program yang lebih tinggi dengan pengganda ekonomi yang lebih tinggi. Dari sisi pendanaan, diversifikasi pendanaan non-rupiah telah dilakukan pada sisi penerimaan negara, khususnya Core Tax Administration System (CTAS). Melalui sistem ini, otomatisasi pembayaran pajak akan meningkatkan kepatuhan dan penerimaan pajak negara.

Di sisi lain, masih tingginya tingkat informalitas dalam perekonomian kita, semakin banyaknya PHK di sektor formal, khususnya informalitas akibat meningkatnya impor ilegal. Peningkatan staf yang bekerja atas biaya sendiri.

Data BPS juga menunjukkan bahwa meskipun tingkat pengangguran kita turun, namun jumlah pekerja di sektor informal masih berada di angka 59% dan tidak terlalu berkorelasi positif dengan pendapatan pemerintah. Pelaku ekonomi di sektor informal seharusnya merasakan dampak positif dari formalisasi. Sehingga nantinya dampak CTAS bisa dirasakan secara maksimal, sehingga pendapatan negara meningkat.

Tingginya tingkat informalitas juga tercermin dari stagnannya penerimaan cukai pemerintah, sementara tarif cukai rokok meningkat setiap tahunnya. Pangsa rokok informal pun semakin meningkat, hal ini terlihat dari meningkatnya prevalensi rokok ilegal.

Perbedaan harga yang besar antara tarif cukai dan harga keekonomian rokok tampaknya telah menyebabkan terjadinya informalisasi dalam industri rokok. Penting untuk dicatat bahwa kenaikan tarif cukai dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan informalitas dalam industri ini, yang berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan keuangan negara.

Mengatasi informalitas di berbagai sektor dengan memberikan pelayanan publik yang optimal, retribusi yang masuk akal secara ekonomi, serta meningkatkan kepercayaan berbagai pelaku industri, sehingga nantinya kepercayaan investor dalam dan luar negeri terhadap pelaksanaan proyek yang memiliki economic multiplier harus fokus pada tinggi. pekerjaan. Dampak terhadap belanja negara Apa saja yang harus dioptimalkan, bagaimana seluruh belanja negara memutar perekonomian dan meningkatkan peredaran uang di masyarakat. Dalam konteks ini, presiden dan wakil presiden terpilih, program andalan pemerintahan Prabowo-Gibran yakni pangan bergizi gratis dapat memberikan efek pengganda perekonomian yang tinggi antara 1,3x-1,5x.

Keberhasilan program makan bergizi gratis dalam mencapai efek multiplier ekonomi yang tinggi bergantung pada sejauh mana program tersebut menggunakan sumber daya ekonomi lokal, mempekerjakan kembali pekerja yang sebelumnya menganggur, dan meminimalkan penggunaan barang impor.

Program Makan Bergizi Gratis yang dianggarkan sebesar Rp70 triliun atau setara 2% APBN 2025 akan bermanfaat bagi 20 juta anak sekolah, anak kecil, dan ibu hamil. Menurut Tinjauan Ketahanan Pangan Indonesia, selain dampak langsung, dampak turunan dari pangan bergizi gratis juga akan memberikan efek riak (ripple effect) bagi keluarga penerima manfaat.

Selain itu, 250.000 lapangan kerja baru berdampak langsung terhadap lapangan kerja, yang sebagian besar meningkatkan tingkat partisipasi pekerja perempuan dalam perekonomian.

Dari program tersebut potensi perekonomian Indonesia dapat dimanfaatkan, saat ini Indonesia telah menyelamatkan 1,4 juta ton unggas, menyelamatkan 3,8 juta ton telur, dan menyelamatkan 20 juta ton ikan dalam satu tahun (statistik Badan Pangan Nasional). Program makan gratis bergizi dapat menjadi solusi kebijakan fiskal redistributif, karena masyarakat mengalami kesenjangan daya beli ketika banyak sumber protein mengalami kelebihan pasokan.

Program lain seperti renovasi sekolah, keberlanjutan proyek IKN, dan lain sebagainya juga harus fokus pada peningkatan pengganda ekonomi. Program APBN hendaknya meningkatkan formalisasi perekonomian, sekaligus meningkatkan arus kas masyarakat, sehingga nantinya masuk ke negara dalam bentuk penerimaan, baik PPN maupun PPh, yang dihasilkan melalui penerimaan baru. Kegiatan. Muncul dari inisiatif.

Bagi IKN, Kalimantan Timur merasakan dampak positif terhadap perekonomiannya yang tumbuh sebesar 7,26% pada triwulan I tahun 2024. Ke depan, tentu saja, kebutuhan untuk meningkatkan pengganda ekonomi harus terus dilakukan dengan mempertimbangkan keberlanjutan. sektor keuangan. Dengan demikian, kita akan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari siklus perekonomian internal, jika terjadi peningkatan diversifikasi sumber pendanaan publik sehubungan dengan pendanaan APBN, maka niscaya tingkat rata-rata minat global akan semakin meningkat di masa depan. Ada permintaan yang tinggi terhadap dolar AS karena dolar perlahan-lahan berubah dari uang buruk menjadi uang baik.

Uang baik ini agak jarang digunakan dalam transaksi karena adanya upaya dedolarisasi, namun pada saat yang sama nilainya akan tetap meningkat dalam jangka panjang karena perannya sebagai aset atau penyimpan nilai akan meningkat.

Untuk mengatasinya, Indonesia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mendiversifikasi sumber pendanaan, menyambut siklus penurunan suku bunga global. Karena terbatasnya likuiditas dalam negeri dan keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan perjanjian pertukaran mata uang bilateral dengan banyak negara, ada baiknya Indonesia membuka kerja sama aliran modal dengan negara-negara mitra dagang, terutama untuk menyediakan surat utang pemerintah langsung ke negara-negara yang surplus dengan Indonesia. . seperti Thailand dan Tiongkok.

Adanya kebijakan ini akan menambah kekuatan baru di pasar rupiah dan surat utang negara, karena rupiah yang diterima dari mitra dagang dalam perjanjian pertukaran mata uang bilateral dapat segera menjadi permintaan baru surat utang pemerintah Indonesia.

Dan sehubungan dengan ancaman deglobalisasi dan risiko geopolitik, kebutuhan untuk melakukan diversifikasi portofolio keuangan untuk mendiversifikasi dan mendiversifikasi mata uang lainnya tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi negara-negara mitra dagang utama. Dengan ini kita bisa mendapatkan perisai baru yang lebih kuat untuk menahan volatilitas.

Dalam menghadapi tantangan makroekonomi, baik nasional maupun global, kita harus membuka mata terhadap berbagai pendekatan dan perkembangan baru kebijakan publik di masa depan.

Ekonom terkenal Keynes berkata: “Kesulitan sering kali muncul dari keengganan kita untuk melihat ide-ide baru, tetapi kesulitan sering kali muncul dari keengganan kita untuk meninggalkan ide-ide lama.”

Semoga Allah SWT meridhoi seluruh rakyat Indonesia dalam melaksanakan APBN 2025 dan menyongsong Indonesia maju. (miq/miq)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *