illini news NASA Pecahkan Batu di Mars, Isinya Harta Karun Tak Terduga

Jakarta, ILLINI NEWS – Robot penjelajah Mars milik NASA bernama ‘Curiosity’ secara tidak sengaja memecahkan batu di Mars. Batu itu secara tak terduga berisi harta karun yang tak terduga.

Batuan itu mengeluarkan zat kuning yang mengejutkan. Padahal, dari luar tampak seperti batu biasa. 

Ceritanya bermula saat Curiosity menjatuhkan tubuhnya yang berbobot 899 kilogram ke atas batu pada Mei lalu. Batuan itu kemudian terbelah, memperlihatkan kristal belerang berwarna kuning.

Meskipun sulfat sangat umum ditemukan di Mars, ini adalah pertama kalinya belerang ditemukan dalam bentuk murni di planet merah tersebut.

Menariknya lagi, saluran Gediz Vallis tempat Curiosity menemukan batuan ini dipenuhi dengan batuan yang bentuknya mirip batuan belerang. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa kawasan tersebut mengandung belerang murni dalam jumlah besar.

“Menemukan batu yang terbuat dari belerang murni seperti menemukan restoran di gurun pasir,” kata ilmuwan proyek Curiosity Ashwin Vasavada dari Jet Propulsion Laboratory NASA pada Juli lalu, seperti dikutip dari ScienceAlert, Kamis (28/11/2024).

“Seharusnya tidak ada di sana [belerang murni], jadi sekarang kita harus menjelaskannya. Menemukan hal-hal aneh dan tidak terduga itulah yang membuat penjelajahan planet begitu menarik,” tambahnya.

Sulfat adalah garam yang terbentuk ketika belerang, biasanya dalam bentuk gabungan, bercampur dengan mineral lain di dalam air. Saat air menguap, mineral dicampur dan dikeringkan, meninggalkan sulfat.

Mineral sulfat ini dapat memberi tahu kita banyak hal tentang Mars, seperti sejarah perairannya dan iklimnya dari waktu ke waktu.

Sebaliknya, belerang murni hanya terbentuk dalam kondisi khusus yang tidak diketahui terjadi di wilayah Mars tempat Curiosity menemukannya.

Sejujurnya, masih banyak yang belum kita ketahui tentang sejarah geologi Mars. Namun penemuan belerang murni yang tersebar di Mars menunjukkan bahwa ada sesuatu yang besar yang belum dipahami para ilmuwan hingga saat ini.

Karena para ilmuwan telah mengetahui tentang sulfat di Mars selama beberapa waktu, penemuan ini tidak mengungkapkan informasi baru apa pun di bidang tersebut. Para ilmuwan belum menemukan tanda-tanda kehidupan yang lebih pasti di Mars.

Namun, para ilmuwan terus menemukan sisa-sisa yang berguna bagi makhluk hidup, termasuk bahan kimia, air, dan kondisi kehidupan di masa lalu.

Penjelajah Curiosity dapat menganalisis dan mengidentifikasi batuan belerang di Gediz Vallis, tetapi kecuali jika kendaraan tersebut mengambil jalur bergulir dan memecahkan salah satu batuan tersebut, mungkin diperlukan waktu lebih lama untuk menemukan belerang tersebut.

Langkah selanjutnya adalah mencari tahu secara pasti, berdasarkan apa yang diketahui para ilmuwan tentang Mars, bahwa belerang ada di sana.

Ini akan membutuhkan banyak pekerjaan, mungkin termasuk model rinci evolusi geologi Mars.

Sementara itu, Curiosity akan terus mengumpulkan data yang sama. Saluran Gediz Vallis sendiri merupakan kawasan yang kaya akan sejarah Mars. Salah satunya adalah jalur air kuno berbatu yang kini berisi sungai-sungai kuno yang mengalir melaluinya miliaran tahun yang lalu. (ifab/ifab) Simak video berikut: Video: Prabowo Ingin Percepat Transformasi Digital, Siapkah Industri RI? Artikel Berikutnya Balon udara lepas landas ke langit ajaib di luar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *