JAKARTA, ILLINI NEWS – Pemerintah akan mengajak swasta membangun jaringan gas (Jargas) untuk tamu domestik melalui program kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Harga gas bisa dipastikan bisa lebih kompetitif dengan Zargas yang dibangun swasta.
Melalui skema KPBU, pemerintah akan memberikan insentif berupa Viability Support atau Viability Gap Fund (VGF) atau dukungan pemerintah berupa kontribusi terhadap sebagian biaya konstruksi.
“Kalau KPBU bisa diberikan ke VGF, sekali jadi harus diinvestasikan. (Misalnya) investasinya 100% disokong pemerintah 49%. Maksimal 49%. Pembiayaan lewat kementerian,” dia stres. Selasa (29/10/2024) Direktur Perencanaan Infrastruktur Kementerian Migas dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Laode Suleman di Batavia.
Dengan insentif tersebut, kata Laod, harga gas akan lebih kompetitif dan bisa diturunkan menjadi Rp10.000 per meter kubik dari simulasi awal sebesar Rp14.000 per meter kubik. “Kenapa pakai PPP bisa turunkan. Bisa turun sampai Rp 10.000,” kata Laod.
Laud mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyusun usulan presiden (perpress) mengenai skema KPS. Perpres tersebut dapat dilaksanakan dalam waktu 100 hari di lingkungan Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh pemimpin Indonesia, Prabowo Subianto.
Melalui proyek KPBU, pemerintah nantinya akan melakukan lelang kawasan pembangunan Zargas. Kemungkinan lelang akan dimulai pada 2025.
“Jadi tahun 2025 kita lelang, mudah-mudahan ada pemenangnya. Tahun 2026 kita mulai membangun Jurgas PPP,” kata Laoad.
Laod menuturkan, pembangunan Zargas pun masih menggunakan pendapatan dan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dikelola oleh BUMN. Artinya pemerintah masih memegang peranan penting dalam pembangunan Zarg.
Diharapkan sekitar 200 ribu guest house bisa dibangun dengan bantuan proyek KPBU. Nanti, sang aktor akan bisa mendukung bisnis ini dengan SR 200.000, jelas Laode. Tonton Di Bawah: Video: Inisiatif Rukun Raharja Perluas Distribusi dan Toples Gas Nasional Artikel Berikutnya Pertamina Tegaskan Toples Gas Sebagai Komitmen Transisi Energi