Jakarta, ILLINI NEWS: Setelah 35 tahun, Bapa Suci, pemimpin Katolik dunia, kembali mengunjungi Indonesia. Kali ini, Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan kerasulan ke Indonesia pada tanggal 3 hingga 6 September 2024. Sebagai bagian dari Misi Apostolik di Asia Tenggara, serangkaian kegiatan akan berlangsung di dalam negeri.
Kedatangan Paus Fransiskus memang menjadi perbincangan banyak orang, terutama terkait kesederhanaannya.
Ia terbang dengan pesawat ekonomi. Kemudian, sesampainya di sana, ia naik Toyota Zenith dan bermalam di kedutaan Vatikan. Latihan ini adalah sebuah bidang khusus; Berbeda dengan pengunjung dari negara lain yang bepergian dengan mobil Mercedes Benz.
Kesederhanaan Paus Fransiskus juga ditegaskan oleh pendahulunya, pemimpin Vatikan dan umat Katolik, Paus Paulus VI. dan Paus Yohanes Paulus II yang mengunjungi Indonesia. Paus Paulus VI: Singkat namun penuh makna.
Paus pertama yang berkunjung ke Indonesia adalah Paus Paulus VI pada 3 Desember 1970. Kunjungan Paus Paulus VI. bertepatan dengan Misi Apostolik di negara-negara Asia. Iran Pakistan Filipina Dimulai dengan Indonesia dan Australia.
Paus Paulus VI. tiba di Indonesia dengan penerbangan komersial Alitalia selama tur Asianya. Dalam New York Times (4 Desember 1970) Paus di Jakarta. Kemayoran tiba di bandara pada pukul 15.00 dan langsung disambut oleh Presiden Soeharto dan pejabat negara, lapor New York Times.
Kunjungan Paus Paulus VI. di Indonesia jangka waktunya pendek; Kurang dari 24 jam. Sesampainya di darat, ia menuju Istana Negara dan melanjutkan dakwah di Sinaian pada malam harinya. Sebelum berangkat ke Hong Kong sebagai tempat peristirahatan, ia tidur di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.
Kedatangannya meski singkat, tak menyurutkan kegairahan massa masyarakat Indonesia. Seperti biasa, umat dari semua agama berbaris untuk menyambut pemimpin tertinggi komunitas Katolik dalam perjalanannya. Paus Paulus VI. mempersembahkan kepada pemerintah Indonesia surat peringatan Paus Yohannes Paulus II: Cium Tanah Bandara Halim.
Paus Yohannes Paulus II. adalah Paus kedua yang mengunjungi Indonesia pada tanggal 9-14 Oktober 1989. Selain misi diplomatik negara selama 5 hari, Paus Johannes Paulus II. juga mengemban misi kerasulan. Ini merupakan kunjungan terpanjang Paus ke Indonesia.
Paus Yohanes Paulus II, seperti Paus Paulus II. dan Paus Fransiskus, juga terbang dengan pesawat komersial. Surat kabar Kompas (10 Oktober 1989) memberitakan bahwa Paus Yohanes Paulus II. terbang dari Korea Selatan dengan Korea Air HL7317. Dia tiba di Jakarta pada pukul 13.55. Tiba di Bandara Halim Perdanakusuma.
Namun berbeda dengan dua Paus lainnya yang berkunjung ke Indonesia, Paus Yohanes Paulus II. dia melakukan sesuatu yang tidak biasa dan mencium tanah setelah turun dari pesawat.
Begitu pintu pesawat terbuka, Paus langsung mencium tanah sembari dipimpin oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Francesco Canalini. Mencium tanah merupakan tanda cinta terhadap negara yang dikunjunginya. Dahulu kala, Kompas.com menulis.
Bapa Suci kemudian berangkat ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Soeharto. Kemudian pada malam harinya beliau pergi ke Lapangan Sinai untuk menghadiri acara misi yang dihadiri lebih dari 100.000 umat Katolik. Kemudian dia pergi ke kedutaan Vatikan.
Kemudian Paus berangkat dari Jakarta ke Jakarta. Saat itu saya berangkat ke Dili-Timor Timur di Indonesia, Kembali ke Medan. Paus kemudian mengakhiri kunjungannya ke Indonesia pada hari Jumat, 13 Oktober 1989. Dia kemudian melakukan perjalanan ke Mauritius dengan penerbangan Garuda Indonesia.
Paus Yohannes II menyampaikan kekagumannya atas keberagaman di Indonesia kepada Presiden Soeharto.
“Beliau (Red., Paus) menilai Pancasila adalah pilihan yang tepat dan mencerminkan kearifan yang tinggi. Beliau menilai Pancasila dapat menyelesaikan permasalahan kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Menlu Moerdiono. Kompas (14 Oktober 1989). (mfa/mfa) Simak videonya di bawah ini: Video: Lirik Potensi Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Mendunia