Jakarta, ILLINI NEWS – Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengungkapkan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2024-2033. Saat ini RUPTL masih berada di pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dalam RUPTL, kata Darmawan, pihaknya akan meningkatkan total kapasitas listrik di Indonesia dari 68 Giga Watt. Dari jumlah tersebut, 67% pembangkit listriknya berasal dari sumber energi terbarukan (EBT).
“Dan saat ini kami sedang mengerjakan RUPTL dengan total 68 GW antara tahun ini hingga 2033. Dari jumlah tersebut, 46 GW berbasis energi terbarukan. Artinya, 67% tambahan pembangkitan dalam 10 tahun ke depan akan berbasis EBT. ;” jelas Dammawan dalam Rapat (RDP) dengan Komisi 12 DPR RI, Batavia, Selasa (3/12/2024).
Tak hanya dalam RUPTL hingga tahun 2033, Darmawan membeberkan rencana jangka panjang ketenagalistrikan di Indonesia hingga tahun 2040 yang juga berencana memasukkan kapasitas listrik hingga 100 GW. Sebanyak 75 GW di antaranya berasal dari sumber energi baru dan energi terbarukan.
Nah, salah satu energi baru terbarukan yang akan digunakan untuk memenuhi tambahan kapasitas listrik di Indonesia sebagian besar berasal dari energi nuklir.
“Dan pada tahun 2040, tambahan pembangkitan sebesar 80% berasal dari energi baru dan energi terbarukan yaitu 75% energi terbarukan, 5% diantaranya energi baru, salah satunya nuklir,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, pihaknya juga turut serta bersama PT PLN (Persero) dalam peninjauan RUPTL RUPTL 2021-2030 saat ini.
“Memang benar kami sedang menyusun RUPTL baru yang sedang gencar dirundingkan antara pemerintah dan PLN. Jadi 10 tahun ke depan kita akan membangun 68 GW, 47 GW di antaranya dari Pembaharuan,” ujarnya kepada GW. Konferensi Pers Electricity Connect 2024, di JCC, Rabu (20/11/2024).
Di sisi lain, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung juga mengatakan, dalam 10 tahun ke depan kebutuhan listrik di tanah air juga akan semakin meningkat, terutama didorong oleh produk industri, rumah tangga, dan kendaraan listrik.
“Kita lihat, misalnya pada ekosistem kendaraan listrik, permintaan ke depan akan meningkat, sehingga aktivitas dalam negeri juga meningkat, dan energi juga meningkat,” ujarnya.
(pgr/pgr) Tonton di bawah: Hasto Kristiyanto angkat bicara usai menjadi tersangka KPK Artikel Selanjutnya Wow! RI akan punya rencana listrik baru: 62 GW dari EBT hingga 2040