Jakarta, ILLINI NEWS – Boneka monster Labubu menjadi salah satu barang yang banyak dicari setelah viral di media sosial. Rupanya ada konglomerat asal Tiongkok bernama Wang Ning yang berhasil mengembangkan Pop Mart, perusahaan mainan yang menjual Swan.
Menurut Forbes, total kekayaan Wang mencapai 7,3 miliar dollar AS atau sekitar 118,47 miliar rupiah pada Minggu (29/12). Nilai asetnya menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia dan berada di peringkat 817.
Tidak cukup informasi yang dikumpulkan mengenai latar belakang Wang. Ia lahir di provinsi Henan, Tiongkok pada tahun 1987.
Mengutip SCMP, Wang memperoleh gelar sarjana periklanan dari Universitas Zhengzhou di Tiongkok pada tahun 2009. Setelah lulus, ia bekerja di perusahaan media digital Sina, anak perusahaan Weibo. Saat bekerja selama setahun, Wang ingin memiliki perusahaan sendiri ketika memulai Pop Mart pada tahun 2010.
Keputusannya untuk menjadi wirausaha terjadi setelah Wang melakukan perjalanan ke Hong Kong. Selama perjalanannya ini, ia terinspirasi saat melihat jaringan toko di Hong Kong yang menjual berbagai produk trendi dan memutuskan untuk membawa konsep yang sama ke Tiongkok.
Gerai Pop Mart pertama berada di kawasan ‘Silicon Valley’ China, Zhongguancun, Beijing. Awal perjalanan bisnisnya tidak semulus dan semudah membalikkan telapak tangan, banyak permasalahan yang dihadapi Wang juga mulai dari manajemen inventaris hingga layanan pelanggan. Maklum, saat ini Wang selalu mencari produk yang cocok untuk menjual berbagai barang.
Keberuntungan bisnis mulai menghampirinya pada tahun 2014. Saat mendaftar di Sekolah Manajemen Guanghua Universitas Peking, Wang bertemu dengan sekelompok teman sekelas yang berpikiran sama. Dia juga mengundang mereka untuk bergabung dengan dewan direksi perusahaannya.
Saat itu, Wang mulai mengurangi lini produk yang dijual Pop Mart. Ia memutuskan untuk fokus pada permainan karakter yang dijual di kotak misteri (blind box) seperti mesin penjual kapsul gashapon di Jepang.
Wang bahkan mempunyai ide untuk berkolaborasi dengan sejumlah seniman untuk mengembangkan karakter boneka kotak misteri tersebut. Keputusannya benar.
Salah satu yang paling terkenal adalah seniman Hongkong Kenny Wong yang menciptakan sosok perempuan berwajah bulat dan bermata besar bernama Molly. Hingga saat ini, karakter tersebut telah digandrungi oleh jutaan generasi muda Tiongkok.
Berdasarkan catatan SCMP, kolaborasi keduanya dimulai pada tahun 2016 dan meningkatkan penjualan Pop Mart dari $22 juta pada tahun 2017 menjadi $73 juta pada tahun 2018. Pada Singles Day 2019, Pop Mart sukses meraih penjualan sebesar $22 juta dolar dalam satu hari.
Selain itu ada karakter Labubu ciptaan Kasing Lung. Lung menciptakan monster mirip kelinci yang menggemaskan ini pada tahun 2015. Pop Mart dan Lung menandatangani perjanjian lisensi eksklusif untuk Swan pada tahun 2019.
Popularitas Labubu meningkat setelah Lisa, salah satu anggota girl grup Korea Selatan Blackpink, menggunakannya sebagai gantungan kunci. Bahkan, masyarakat sudah mengantri sejak pagi untuk mendapatkan mainan monster kelinci edisi terbatas tersebut pada pembukaan gerai Pop Mart pertama di Indonesia akhir pekan lalu.
Saat pandemi Covid-19 melanda, Pop Mart berhasil mengatasinya. Wang memimpin perusahaan untuk mengalihkan penjualan dari gerai fisik ke e-commerce, termasuk melalui platform Paqu dan situs belanja Tmall milik perusahaan.
(hsy/hsy) Simak videonya di bawah ini: Video: Emiten Hero Global (HGII) Mau IPO, Cek Prospeknya!