Jakarta, ILLINI NEWS – Asosiasi Industri Energi Anagata Nusantara (Danantara) diharapkan menjadi mesin penggerak perekonomian Indonesia pasca APBN. Kepala BPI Danantara Muliaman Hadad menjelaskan badan pengawas ini dibentuk untuk meningkatkan sumber daya negara guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Jadi [Dhanantara] akan menjadi mesin kedua setelah APBN. Jadi ada pergerakan bisnis karena APBN, ada pergerakan bisnis melalui konsolidasi dan upaya. Jadi semoga keinginan untuk tumbuh [dapat tercapai], ”kata Muliaman. Dalam pertemuan di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (29/11/2024).
Dia menjelaskan, Dhanantara kemudian akan mengkonsolidasikan aset di masing-masing negara bagian dan kemudian melakukan upaya yang lebih baik atau lebih kuat untuk mendorong perekonomian nasional. Muliaman menjelaskan, ada berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh badan pengelola.
“Upayanya bisa berbeda-beda. Lagi pula, lewat integrasi ini, bisnisnya bisa lebih besar. Kalau bisnisnya lebih besar, bisa membuat utang lebih murah, dan pekerjaan juga bisa menambah tanggung jawab. Jadi konsolidasi itu banyak sekali, katanya. menjelaskan.
Oleh karena itu, Muliaman menyampaikan agar Dhanantara dikelola secara profesional, transparan, berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), dan berharap dapat menjadi mitra yang baik bagi dunia usaha baik asing maupun dalam negeri.
Muliaman menginformasikan, saat ini aturan Dhanantara sedang disusun dan diharapkan selesai pada pertengahan Desember.
Selain itu, Danantara dikatakan merupakan kombinasi dari Temasek Holdings Singapura dan Khazanah Nasional Berhad dari Malaysia.
Sekadar informasi, Temasek Holdings merupakan perusahaan manajemen investasi yang bertindak sebagai investor dan pemegang saham aktif. Namun, Temasek bukanlah National Wealth Fund (NHF), karena perusahaan ini terutama berinvestasi pada ekuitas, memiliki banyak aset dan perusahaan secara langsung, dan membayar pajak seperti perusahaan investasi lainnya.
Selain itu, Khazanah Nasional Berhad merupakan SWF milik pemerintah Malaysia. SWF negara ini adalah salah satu yang terbesar di dunia dan diciptakan untuk menginvestasikan pendapatan Malaysia.
(ayh/ayh) Simak video di bawah ini: Video: Di BEI, Sri Mulyani “Ceritakan” Kebijakan Kesehatan APBN 2024 yang Ketat, Direktur OJK Muliaman Hadad, Ini Proyek Investasi BP Danantara.