Jakarta, ILLINI NEWS – Jumat (12/06/2024) Nilai tukar rupiah terus menguat terhadap dolar AS pada akhir perdagangan pekan ini, menandai penguatan hari ketiga berturut-turut pada Jumat (4/12/2024).
Pada akhir perdagangan hari ini (12/06/2024), rupiah menguat 0,06% ke Rp 15.845/US$, menurut Refinitiv. Pada siang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi antara Rp 15.860/US$ hingga Rp/US$ 15.825.
Namun sepanjang sepekan, rupiah terdepresiasi 0,03% dari penutupan pekan lalu di level Rp 15.840/US$.
Seiring penguatan rupee hari ini (12/06/2024), Indeks Dolar AS (DXI) pun menguat 0,08% ke level 105,80 pada pukul 15:00.
Sementara itu, rupee menguat menjelang rilis data cadangan devisa dalam negeri dan data penting global lainnya
Bank Indonesia (BE) melaporkan cadangan devisa mencapai $150,2 miliar pada akhir November 2024, turun $1 miliar dibandingkan akhir Oktober. Jumlah tersebut cukup untuk melunasi utang luar negeri negara dengan jangka waktu impor 6,5 bulan atau 6,3 bulan impor, jauh lebih tinggi dibandingkan standar internasional yaitu 3 bulan impor.
Penurunan cadangan devisa ini terutama dipengaruhi oleh kewajiban pemerintah membayar utang luar negeri.
Namun BA menilai cadangan devisa mampu mendukung keberlangsungan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Optimisme BI didukung oleh prospek ekspor yang cerah dan prospek saldo modal dan transaksi keuangan yang baik. Persepsi positif investor terhadap perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik turut memperkuat stabilitas perekonomian Indonesia.
Pemerintah juga menekankan pentingnya koordinasi dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas eksternal guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dari perspektif global, pelaku pasar menantikan pidato Ketua Fed Jerome Powell dan data ketenagakerjaan AS.
Powers sebelumnya mengatakan perekonomian AS lebih kuat dari perkiraan, meskipun ia menganjurkan pendekatan hati-hati dalam menurunkan suku bunga.
Data ketenagakerjaan AS menunjukkan tambahan 12.000 pekerjaan pada Oktober 2024, terendah sejak Desember 2020 dan jauh di bawah revisi 223.000 pekerjaan pada bulan September.
Tingkat pengangguran tetap stabil di 4,1% dan jumlah pengangguran mencapai 7 juta. Tingkat partisipasi angkatan kerja turun sedikit menjadi 62,6%, mencerminkan perlambatan di pasar tenaga kerja AS.
Riset ILLINI NEWS
(fsd/fsd) Simak videonya di bawah ini: Video: G. Laporan Perry, Rupiah Jatuh Parah dan Dolar AS Rp 16.200 Artikel Berikutnya Tunggu Data Ekonomi Penting, Rupiah Lebih Kuat Terhadap Dolar AS.