Jakarta, ILLINI NEWS – Biaya Haji Pemerintah dan DPRK (BPIH) 1446 H/2025 M rata-rata Rp 89.410.258,79 dan Rp 89.410.258,79 per USD dan Rp 16,00 per USD disepakati besarannya. 66,6 hingga 4.
Sedangkan Rata-rata BPIH tahun ini mengalami penurunan menjadi Rp4.000.027,21 dibandingkan rata-rata BPIH tahun 2024 yang mencapai Rp93.410.286,00.
Oleh karena itu, penurunan BPIH akan berdampak pada berkurangnya biaya ibadah haji (Bipih) yang dibayarkan jamaah. Rata-rata jemaah haji 2024 membayar Bipih Rp56.046.171,60. Sedangkan pada tahun 2025, rata-rata masyarakat membayar Bipih sebesar Rp55.431.750,78.
Akibatnya pemanfaatan nilai keuntungan yang dialokasikan dari hasil optimalisasi investasi awal masyarakat menjadi berkurang. Pada tahun 2024, rata-rata besaran manfaat yang dibayarkan per komunitas adalah sebesar Rp37.364.114,40. Tahun ini besaran Subsidi mengalami penurunan rata-rata sebesar Rp33.978.508,01 per masyarakat.
Untungnya, pemerintah dan DPRK sejak awal memiliki semangat yang sama untuk menjadikan pembiayaan haji lebih terjangkau bagi masyarakat, jelas Direktur Jenderal Haji dan Umrah Hilman Latif dalam keterangan resmi, Rabu. (01.08.2024)
“Pada saat yang sama, pemerintah dan DPRK sepakat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji Indonesia,” lanjutnya.
Selaku perwakilan Kementerian Agama dalam panitia kerja BPIH, Hilman Latif menjelaskan berbagai alasan penurunan biaya haji.
Pertama, pada tahun 2024, Kementerian Agama dapat mencapai banyak efisiensi melalui proses konsultasi dengan penyedia layanan di Arab Saudi. Akomodasi (hotel) di Arafa-Muzdalifa-Mina (Armuzna); Efisiensi tersebut telah berhasil diterapkan pada berbagai komponen, termasuk biaya konsumsi dan layanan.
“Efisiensi juga dapat dicapai pada komponen operasional pelayanan pemerintah dalam dan luar negeri,” kata Hillman.
Dia mengungkapkan, total efisiensi mencapai Rp 600 miliar.
Alasan kedua adalah usulan awal Kementerian Agama pada Panja BPIH berdasarkan pelaksanaan anggaran haji 2024. – katanya.
Menurut dia, pihaknya berjanji usulan biaya haji tahun ini lebih mendekati realisasi haji 2024.
Alasan ketiga, lanjut Hilman, berkurangnya biaya haji tahun ini karena jemaah membeli perlengkapan yang sangat dibutuhkan pada tahun 2024. Alhasil, Panitia Haji tahun ini tidak perlu melakukan pembelian. Alat tambahan yang dibutuhkan oleh gereja.
“Kami mengoptimalkan alat-alat yang ada seperti mesin pembaca dokumen perjalanan, alat pendataan biovisa. Alhamdulillah bisa menekan biaya haji,” jelas Hilman.
Tahun ini, Indonesia mendapat kuota haji sebanyak 221 ribu orang. 201.063 di antaranya adalah jamaah haji reguler; 1572 jamaah haji daerah; 685 orang merupakan pimpinan Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah (KBIHU), termasuk 17.680 jamaah khusus.
(haa/haa) Tonton video di bawah ini: Video: Menarik lebih banyak pelanggan; Asuransi syariah menghadapi masalah ini.