Jakarta, ILLINI NEWS – Cybertruck milik Tesla meledak di Las Vegas pada Rabu (1/1/2025) waktu setempat. Pemilik perusahaan, Elon Musk, buka suara soal kejadian tersebut.
Menurut Musk, hal itu tidak diciptakan oleh cybertrak. Tapi api atau bom besar.
“Kami mengonfirmasi bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh kembang api besar-besaran dan/atau bom yang dibawa oleh rental Cybertruck dan tidak berdampak pada kendaraan,” kata Musk dalam postingan di media sosial X
Ia juga menjelaskan betapa bagusnya telemetri cybertrack saat meledak. FYI, telemetri adalah pengumpulan data secara otomatis dari suatu sumber yang dikirimkan ke sumber pusat dan dapat dipantau.
Ledakan terjadi di sebagian besar Trump International Hotel yang merupakan bagian dari Trump Organization milik Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, satu orang tewas dan tujuh orang luka ringan.
Keville McMahill dari Departemen Kepolisian Las Vegas menjelaskan bahwa kendaraan siber berhenti di kediaman tersebut pada pukul 08.40. Empat menit setelah kebakaran, petugas pemadam kebakaran merespon dengan cepat dan memadamkannya.
Dua orang dilarikan ke rumah sakit karena luka ringan. Terjadi evakuasi di hotel dan sebagian besar tamu dipindahkan ke hotel lain, lapor Reuters, Jumat (2/1/2025).
Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah seorang pria mengendarai sepeda motor menabrak kerumunan orang di New Orleans, menewaskan 15 orang.
Agen FBI Jeremy Schwartz mengatakan tidak jelas apakah ledakan itu ada hubungannya dengan aksi teroris. Mereka sedang menyelidiki masalah ini.
“Saya tahu semua orang menginginkan ini dan sedang mencoba untuk melihat apakah kami dapat mengatakan ‘ini adalah serangan’. Ini adalah tujuan kami dan inilah yang coba kami lakukan,” jelasnya.
[Gambas: Twitter]
[Gambas: Twitter]
[Gambas: Twitter]
[Gambas:Twitter]
(dem/dem) Tonton video di bawah ini: Video: Musk Ciptakan Robotaxis, Tesla Berhenti Bikin Mobil Listrik Artikel Berikutnya Elon Musk dan Donald Trump Bahas Kiamat, Peneliti: Obrolan Bodoh