illini berita Dunia yang Hilang Tiba-Tiba Muncul di RI, Ini Lokasinya

Jakarta, ILLINI NEWS – Sepertinya ada ‘dunia yang hilang’ di Indonesia. Fakta mengejutkan ini terungkap dalam jurnal bertajuk ‘Proceedings of the Royal Society B’.

Daerah ini tak lain adalah Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sumba rupanya merupakan rumah bagi beragam satwa, beberapa di antaranya telah punah ribuan tahun lalu.

Beberapa hewan langka tersebut adalah gajah mini, spesies tikus, kadal raksasa, bahkan spesies komodo. Fosil hewan ini telah ditemukan di Sumba.

Berdasarkan pengamatan terhadap fosil yang ditemukan, diketahui bahwa spesies ini hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu.

Faktanya, laporan tersebut menemukan temuan serius yang memungkinkan hewan langka tersebut awalnya hidup di kawasan Sumba, dikutip dari Teluk Monga (11/1/2025).

Hal ini semakin meyakinkan ketika ditemukan fosil komodo yang kini hanya hidup di Pulau Komodo di Flores.

Penemuan ini menimbulkan dugaan bahwa hewan yang kini tergolong langka itu sebenarnya berasal dari Sumba.

Ekspedisi penyelidikan hewan punah tersebut berlangsung pada tahun 2011 hingga 2014. Tim peneliti berasal dari Zoological Society of London (ZSL).

Mereka mengumpulkan fosil dari Sumba, bagian dari kepulauan yang dulu bernama ‘Wallacea’.

Asal usul kawasan ini berasal dari ahli biologi Alfred Russel Wallacea yang pada abad ke-19 pertama kali menetapkan batas wilayah berdasarkan sebaran jenis hewan di Indonesia.

Wilayah dalam Wallacea adalah Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru dan Seram.

Kawasan Wallacea menjadi populer pada tahun 2004 ketika sebuah kelompok arkeologi menemukan fosil makhluk punah yang disebut ‘hobbit’ atau Homo Floresiensis. Hewan ini ditemukan di Flores, Sumba bagian utara.

Sejauh ini penelitian mengenai Sumba sendiri masih sangat minim. Belum banyak penelitian yang dilakukan terhadap fosil dan satwa liar di sana.

“Mungkin karena banyaknya pulau yang bisa dipelajari di Indonesia, masih jarang ahli biologi atau paleontologi yang fokus pada banyak situs di Indonesia,” kata rekan peneliti ZSL, Samuel Turvey.

Para ilmuwan berharap lebih banyak penelitian dapat dilakukan di Sumba untuk mempelajari lebih lanjut tentang evolusi spesies di wilayah tersebut.

Turvey menjelaskan ‘Dunia yang Hilang’ dalam bahasa Spanyol: “Penemuan di area ini dapat membuka pintu menuju wawasan mengejutkan tentang dunia yang hilang. Ada banyak hewan yang berevolusi di pulau-pulau terpencil di Wallacea namun kemudian punah seiring dengan bangkitnya peradaban manusia modern.”

Ada ‘dunia yang hilang’ tidak hanya di Indonesia tapi juga di Spanyol. Atlantis, yang dikenal sebagai dunia yang hilang, ditemukan selama penelitian di Spanyol.

Para peneliti telah menemukan beberapa pulau tenggelam di dekat Kepulauan Canary.

“Ini mungkin asal muasal mitos Atlantis,” kata Luis Somoza, kepala proyek yang mempelajari aktivitas gunung berapi di Kepulauan Canary, kepada LiveScience, mengutip LiveScience.

Lokasi Gunung Los Atlantes ini merupakan rangkaian pulau pada zaman Eosen, antara 56 juta hingga 34 juta tahun yang lalu. Namun gunung tersebut berhenti meletus dan lavanya memadat sehingga menyebabkan pulau-pulau tersebut tenggelam.

Gunung Los Atlantes adalah yang paling timur dari Kepulauan Canary. Pulau ini terletak di gunung laut tidak aktif dengan diameter 50 kilometer dan 2,3 kilometer di bawah permukaan laut.

“Ini adalah pulau-pulau yang tenggelam di masa lalu dan terus tenggelam hingga saat ini, seperti yang digambarkan dalam legenda Atlantis,” tambahnya.

Peneliti menemukan hal tersebut saat memeriksa dasar laut di sepanjang pantai timur Lanzarote. Mereka menggunakan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) pada kedalaman antara 330 dan 8.200 meter (100-2.500 meter).

Menurutnya, tim peneliti berhasil menemukan bagian tertentu dari pantai, tebing, dan bukit pasir di kawasan tersebut. Pasir yang menutupi batuan vulkanik mungkin telah runtuh selama subduksi.

Para peneliti juga menemukan bahwa beberapa pantai tidak tenggelam sedalam itu. Kedalamannya kurang lebih 60 meter di bawah permukaan laut.

Mereka juga menemukan bahwa gunung berapi tersebut tidak aktif dan menjadi sebuah pulau karena rendahnya permukaan laut selama zaman es terakhir. Sedangkan ketika masa itu berakhir, pulau tersebut akhirnya tenggelam.

“Satwa liar hidup di pulau-pulau ini,” katanya.

Berbagai penemuan ‘dunia yang hilang’ yang dulunya dihuni oleh spesies yang punah kini menjadi modern seiring dengan kemajuan peradaban teknologi. Temuan ini mengungkap sejarah perkembangan Bumi dan makhluk hidup di dalamnya, sehingga kita bisa lebih mengenal planet yang kita tinggali. Saya harap informasi ini bermanfaat! (dce) Tonton video di bawah ini: Video: Mengenal Edge Computing, teknologi yang mendukung “industri pintar” Artikel berikutnya Seru sekali! Para ilmuwan telah menemukan dunia yang hilang di kawasan RI ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *