Jakarta, ILLINI NEWS – Kisah itu diceritakan Presiden Prabowo Subainto saat pertama kali bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.
Prabowo mengaku sudah lama tidak mengenal Bahlil dan mengaku sangat terkesan dengan menterinya. Menurutnya gerak, pemikiran, dan pendapatnya cukup meyakinkan.
“Waktu saya gabung Pak Jokowi di kabinet, agak aneh bagi saya kalau dia yang terpilih jadi menteri investasi, biasanya menteri investasi itu lulusan universitas di Amerika kan? Harvard, atau Stanford, atau Berkeley, kalau bukan Amerika, paling tidak Inggris. .., Oxford, Cambridge, atau Sorbonne,” ujarnya pada acara HUT Golkar ke-60 di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Jumat. (13/12/2024).
“Saya sendiri dulu di Harvard, tapi ke toko buku. Kalian kaget waktu Prabowo masuk Harvard. Ini serius,” ujarnya.
Ia pun mengaku merasa aneh saat Presiden Joko Widodo memilih Bahlil. Selain itu, dia merupakan warga Papua yang diduga mengisi posisi Menteri Pembangunan Negara Terbelakang, bukan sebagai Menteri Investasi atau Kepala BKPM.
Prabowo pun bertanya kepada Bahlil. Dia bertanya pelan karena takut menyinggung perasaan Bahlil.
“Pak Bahlil, bapak lulusan universitas mana?” tanya Prabu.
Menurut Prabowo, Bahlil menjawab: “Pak, universitas saya tidak ada di Google.”
Setelah itu, Prabowo bertanya kepada Bahlil: “Setelah itu, apa yang Anda lakukan jika bertemu investor asing? Saya tidak mau bertanya, apakah Inggris Anda bagus?”
“Dia bilang ke saya tidak ada masalah. Dia pengusaha, pejabat dari Korea tidak bisa berbahasa Inggris, dan ada yang dari Jepang juga tidak bisa berbahasa Inggris. Saya punya 4 penerjemah,” kata Prabowo sambil menghitung jawaban Bahlil.
Rupanya, setelah menjadi Menteri Investasi, Bahlil dianggap sukses di posisi tersebut oleh Prabowo.
“Selain sukses, operasinya juga tidak biasa,” katanya.
“Jadi kebetulan dia besar di Fakfak. Itu di pinggir pantai ya, jadi waktu kecil orang tuanya selalu kasih ikan, jadi dia pintar,” ucapnya memuji Bahlil.
Tak berhenti sampai disitu, Prabowo juga menilai Bahlil merupakan sosok yang cerdas di bidang ekonomi dan politik.
“Seorang pemimpin politik harus seperti itu, dia paham masalah politik, dia paham ekonomi, dia paham negara, dia paham operasionalnya. Kalau tidak, dia bisa jadi pemimpin politik, dan ternyata penilaian saya benar. bahwa dia terpilih sebagai Presiden Golkar,” kata Prabowo.
Di atas kecerdasan, teknologi, dan profesionalismenya, Prabowo menunjukkan bahwa karakter terpenting dalam sosok Bahlil adalah kecintaannya pada tanah air.
“Menurut saya, orang yang pintar tapi tidak cinta tanah air, sangat berguna bagi bangsa dan negara. Orang yang pintar tapi tidak loyal, biasanya merugikan suatu organisasi,” tegasnya.
(haa/haa) Simak videonya di bawah ini: Video: Prabowo Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Minimisasi Artikel Selanjutnya Diminta Jadi Menteri Lagi di Era Prabowo, Ini Jawaban Bahlil!