berita aktual Amerika Kebobolan, Petaka China Ternyata Separah Ini

Jakarta, ILLINI NEWS – Serangan siber besar-besaran yang dilancarkan oleh sekelompok peretas Tiongkok terhadap sistem telekomunikasi Amerika Serikat (AS), yang dilaporkan pada akhir tahun 2024, ternyata lebih serius dari perkiraan sebelumnya.

Tidak hanya operator nirkabel seperti AT&T dan Verizon yang menjadi korban, tetapi juga perusahaan lain, termasuk Charter Communications, Consolidated Communications, dan Windstream.

Menurut laporan Reuters yang dikutip Senin (1/6/2025), peretas juga mengeksploitasi kerentanan pada perangkat jaringan dari vendor keamanan Fortinet dan menembus jaringan Cisco Systems.

Menurut laporan baru, peretas juga berhasil menembus jaringan milik Lumen Technologies dan T-Mobile. Pemerintah Tiongkok membantah terlibat dalam serangan itu.

Tiongkok juga menuduh Amerika Serikat sengaja menyebarkan disinformasi kepada masyarakat.

Temuan-temuan baru mengenai tingkat serangan peretasan Tiongkok terhadap sistem telekomunikasi penting Amerika Serikat meningkatkan kekhawatiran baru mengenai perlindungan keamanan siber Amerika Serikat, baik dari pemerintah maupun perusahaan swasta.

Laporan terbaru tersebut juga membahas apa yang dikatakan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dalam pertemuan tertutup di Gedung Putih pada tahun 2023.

Dia memperingatkan para pejabat industri telekomunikasi dan teknologi bahwa peretas Tiongkok telah memiliki kemampuan untuk melumpuhkan puluhan pelabuhan, fasilitas energi, dan infrastruktur penting lainnya di Amerika Serikat.

Kelompok peretas yang terkait dengan Tiongkok, Salt Typhoon, dikatakan menargetkan sistem AT&T dan Verizon, sehingga memengaruhi pengguna operator tersebut.

Pekan lalu, pemerintah mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang untuk melindungi jaringan setelah serangan itu.

Lumen mengatakan pihaknya tidak melihat bukti bahwa penyerang mengakses jaringan atau data konsumen. T-Mobile mengatakan telah menghentikan upaya peretasan oleh peretas.

Verizon mengatakan kelompok peretasan menargetkan sejumlah kecil konsumen di kalangan pemerintah dan politisi. Orang-orang ini telah diberitahu.

Cisco dan Fortinet menolak berkomentar.

Sasaran ledakan topan garam sebelumnya adalah Wakil Presiden Partai Demokrat Kamala Harris dan Presiden terpilih AS dari Partai Republik Donald Trump. (luar biasa/luar biasa) Tonton video di bawah ini: Video: Tes ketujuh gagal, roket SpaceX Starship milik Elon Musk meledak Artikel berikutnya China menjajah dunia, senjata barunya membuat orang ketagihan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *