illini news Walau Harga Murah, Jangan Iseng Beli Saham Perusahaan Seperti Ini!

Jakarta, ILLINI NEWS – Rasio sering digunakan untuk menentukan apakah suatu harga saham wajar atau tidak, dengan harapan bisa menjualnya jika harga saham naik di kemudian hari. Dalam beberapa kasus, keuntungan bisa melebihi 100%. Namun, penting untuk dipahami bahwa penetapan harga bukanlah satu-satunya hal dalam analisis penjualan.

Harga pangsa pasar sangat dipengaruhi oleh dinamika penawaran dan permintaan. Tidak semua saham dengan valuasi rendah layak untuk diinvestasikan. Saham yang mungkin terlihat murah berdasarkan rasio price to earnings (P/E) atau price to book value (PBV), sebenarnya tidak menarik bagi investor karena tujuan bisnisnya kurang terjamin.

Membeli saham dengan harga murah tanpa mempertimbangkan faktor lain bisa membuat Anda terjebak dalam situasi yang disebut jebakan harga, yaitu saham yang dianggap murah tidak menghasilkan keuntungan. Berikut beberapa tanda penjualan murah yang sebaiknya dihindari: Perusahaan “Matahari Terbenam”.

Jika ada industri matahari terbit untuk menggambarkan industri yang sedang berkembang, maka industri matahari terbenam adalah kebalikannya. Maksudnya adalah perusahaan yang tadinya sukses, namun kini kinerjanya terus menurun.

Biasanya, perusahaan-perusahaan di industri ini kesulitan untuk tumbuh, dan meskipun ada pertumbuhan, nilainya jauh di bawah rata-rata industri.

Seringkali investor enggan berinvestasi di perusahaan seperti ini, sehingga menyebabkan kegagalan atau penurunan harga saham. Bukan pemimpin

Salah satu cara penting untuk meneliti suatu saham adalah dengan membandingkan kinerjanya dengan perusahaan pesaing di industri yang sama. Saham yang murah biasanya mencerminkan perusahaan tersebut tidak mampu bersaing dan tidak memiliki posisi pasar yang kuat.

Tanpa persaingan yang kuat, perusahaan-perusahaan tersebut akan tertinggal dan hal ini tercermin pada harga sahamnya. Fondasi yang buruk

Harga yang murah bisa menjadi jebakan jika fondasi perusahaan lemah. Perusahaan yang terus merugi tentu tidak menarik bagi investor karena kecil kemungkinannya menerima dividen, dan prospek masa depan perusahaan yang semakin menurun.

Harga saham yang murah bisa menjadi pertanda perusahaan kehilangan pangsa pasar. Perusahaan yang tidak dapat mempertahankan atau mengembangkan pangsa pasarnya mungkin akan menghadapi masalah dalam jangka panjang.

Situasi ini membuat investor enggan menambah modalnya, yang pada akhirnya mempengaruhi harga saham.

Kepemimpinan yang buruk dapat menjadi alasan mengapa saham suatu perusahaan dinilai terlalu rendah. Jika suatu perusahaan dikelola oleh manajer yang tidak kompeten atau tidak dapat mengambil keputusan yang tepat, maka perusahaan tersebut akan sulit berkembang. Investor pasti akan menghindari perusahaan yang tidak menunjukkan perbaikan manajemen. (dc/aak) Saksikan video di bawah ini: Video: Uang Masuk ke Kelas Kampus “Kaya Sebelum Terlambat” di ITB Artikel Berikutnya Cara Investasi yang Serakah dan Tak Takut untuk Dijual!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *