Menteri Jakarta dan ILLINI NEWS mengoordinasikan Indonesia -Airga Horto Horto, dan kenaikan tarif pajak (PPN) akan mulai dari 11% menjadi 12% pada Januari 2025.
Ilong mengatakan bahwa kebijakan ini telah menjadi perintah hukum dan harus dipertahankan. Peningkatan peraturan pajak tergantung pada angka 7 tahun 2021, yang merupakan melodi peraturan pajak (Undang -Undang HPP).
“Ini benar -benar bagian dari hukum,” jaring udara, di sebelah G20 Brasil, dikutip pada hari Senin (25/11/2024) AFP.
Ketika ditanya apakah kebijakan ini merupakan hambatan bagi pertumbuhan ekonomi nasional, Airnta tidak ingin merespons, terutama di bidang pembelian orang. PPN telah mengungkapkan banyak alat politik yang dapat digunakan pemerintah untuk melindungi ekonomi meskipun meningkat 12%.
“Tentu saja ada banyak alat lain yang kami angkat,” kata Arna.
Menteri Keuangan Shri Muliani Indravati memberikan sinyal yang kuat, dan PPN telah meningkat menjadi 12% pada Januari 2025.
Pernyataan itu mengatakan pada pertemuan bisnis dengan anggota Kamar Perwakilan (DPR) di sebelas Komisi Kamar Perwakilan. Shri Muliani menjawab pertanyaan anggota DPR tentang kepastian 12% pada tahun 2025.
“Sudah ada undang -undang. Kita perlu mempersiapkannya untuk mengelolanya. Tetapi dengan penjelasan yang baik, kita belum bisa melakukannya … selain yang buta, anggaran negara belum diadakan,” kata Sri Muliani pada hari Senin (25/11/2024) Pada pertemuan dengan Komisi G.
Ketika keputusan untuk menaikkan tingkat PPN, Sri Muliyani meyakinkan bahwa pemerintah telah dengan jelas menjelaskan rakyat dengan latar belakang politik dan latar belakang kondisi ekonomi negara.
“Saya setuju bahwa kami harus memberikan banyak penjelasan kepada publik. Meskipun kami telah mengenakan pajak atas pajak, termasuk PPN, tidak ada verifikasi atau perhatian kepada kami di bidang kesehatan dan pendidikan, dan diet dasar juga panjang waktu.”
Kesadaran PPN
Pusat Pembelajaran Kementerian Keuangan, yang dikutip oleh Kementerian Keuangan, adalah pajak untuk penggunaan barang dan jasa di area bea cukai, dikenakan multilevelo di setiap produk dan rentang distribusi di setiap produk dan rentang distribusi.
PPN adalah semacam pajak yang diterima oleh pemerintah pusat melalui manajemen umum Kementerian Keuangan. PPN ini berbeda dari pajak yang dikumpulkan oleh pemerintah daerah, misalnya pajak untuk membeli makanan di restoran, keramahtamahan atau layanan parkir dan tempat -tempat hiburan.
PPN yang dikumpulkan oleh pemerintah pusat dikenakan pada pembelian dan penjualan banyak operasi barang. Misalnya, membeli kendaraan bermotor, rumah dan internet adalah salah satu operasi pembelian dan penjualan yang terpengaruh sebesar 12%oleh PPN ini.
Pemerintah Pusat mengumpulkan PPN melalui perusahaan yang menjual barang atau jasa ini. Orang akan menanggung pembayaran pajak sebagai pengguna.
Cara menghitung peningkatan persentase tangki
Orang sering bingung tentang persentase pertumbuhan suara. Tahun depan, PPN akan meningkat dari 11% menjadi 12%. Sementara itu, dalam perhitungan, pertumbuhan PPN sebenarnya 1%, 9%. Pertumbuhan PPN harus dilihat dari perbedaan harga, bukan dengan persentase pertumbuhan.
Pada titik ini, formula (nilai pajak 11% – Nilai Pajak 12%): Nilai Pajak 11% x 100%
Oleh karena itu, jika harga barang adalah Rp 100.000 x 12% = Rp. PPN = 12.000. Namun, jika PPN adalah 11%, RP adalah 100.000 harga dari PPN RP.
Jadi perbedaannya (IDR 12.000 – IDR 11.000): IDR 11.000 x 100% = 9,09%.
Bagaimana simulasi komputasi?
HPP Act memberikan simulasi perhitungan pajak sebesar 12%nilai tambahan (PPN).
Pendiri pajak untuk barang yang tidak dipublikasikan dengan harga Rs 10.000.000 rp. Pajak Pertambahan Nilai = 12% x RP10.000.000 = RP1.200.000. Nilai nilai 1.200.000 RP adalah pajak produk yang dibebankan oleh pendiri pajak pajak A.
(Ha/ha) Tonton video berikut: Video: Dengarkan! Artikel berikutnya akan menjadi tuan rumah situasi Pasar Tana Abong di tengah simulasi pemindahan pajak Rencana PPN untuk pembelian, meningkat tahun depan