illini berita Kejar Setoran Rp3.000 T, Prabowo Janji Tidak Naikkan Tarif Pajak

Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan menggunakan alat tarif untuk meningkatkan penerimaan negara dari sisi pajak. Padahal target penerimaan negara tahun depan sekitar Rp3.000 triliun.

Ini yang ingin saya tekankan agar teman-teman bisnis tidak khawatir soal pajak. Tidak ada kenaikan tarif pajak, kata Hashim Jojohadikusumo, anggota dewan pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo, dikutip Rabu. . 9/10/2024)

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, target penerimaan negara pada masa pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto sebesar Rp 2.996,9 triliun dan target penerimaan perpajakan sebesar Rp 2.189,3 triliun.

Diakui Hashim, target tersebut cukup besar. Namun penggunaan instrumen tarif dapat memberikan dampak negatif terhadap dunia usaha dan perekonomian nasional.

Langkah Prabowo selanjutnya adalah membentuk Kementerian Pendapatan Negara.

“Badan Pendapatan Negara sudah menjadi Kementerian Pendapatan Negara. Menteri-menterinya sudah ada dan yang jelas, Prabowo akan mengincar rasio penerimaan negara sebesar 23% terhadap PDB, ini angka tim saya,” kata Hashim.

Hashim mengatakan, tujuan Kementerian Pendapatan Negara tersebut bukannya tidak realistis karena ia mengakui telah mendapat masukan langsung dari Bank Dunia atau World Bank bahwa potensi penerimaan negara Indonesia bisa begitu besar tanpa menaikkan tarif pajak, apalagi bisa.

Strategi utama yang akan ditetapkan Kementerian Pendapatan Negara adalah dengan menerapkan undang-undang tersebut agar setoran penerimaan pajak dapat dipenuhi oleh seluruh wajib pajak, sehingga tidak terjadi kebocoran dari sumber penerimaan negara.

Dengan penerapan regulasi di bidang perpajakan, ia memastikan Indonesia mampu melampaui rasio penerimaan pajak di Kamboja yang sudah 18% bahkan Vietnam yang sudah 23% dari produk domestik bruto (PDB). % telah tercapai.

“Karena penerapan aturan di Indonesia masih belum maksimal. Di Kamboja lebih optimal, di Vietnam apalagi. Jadi saat itu Bank Dunia bertemu dengan tim saya dan mengatakan tidak ada alasan mengapa hal tersebut tidak bisa dilakukan di Indonesia. Kamboja dan Tidak akan mencapai Vietnam,” kata Hashim.

“Ini masalah waktu dan kemauan, dengan menggunakan TI dan AI dan kami akan mencapai 23%, kami akan menunjukkan kepada Anda, Bank Dunia siap membantu kami mencapai 18%, mencapai 23% Kami akan menutup kebocoran tanpa menaikkan pajak tarif,” tegasnya.

Hashim mengakui bahwa pemerintahan Prabowo akan menurunkan tarif pajak perusahaan dari saat ini 22% menjadi hanya 20%, yang mendekati tarif yang ditetapkan di Singapura dan Hong Kong.

“Kita harus menurunkan tarif pajak dari 22% menjadi 20% dalam waktu dekat, mendekatkan Singapura dan Hong Kong,” kata Hashim. (mij/mij) Simak videonya di bawah ini: Video: Adik Prabowo ‘Tumpahkan’ Perumahan Rakyat Caiman dan Cawamen Artikel selanjutnya Hashim: Prabowo bagi-bagi makanan gratis 2 kali sehari, pagi dan sore

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *