JAKARTA, ILLINI NEWS – Bank Australia ANZ dan keluarga Gunawan sedang mempertimbangkan untuk menjual saham pengendali di PT Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau PaninBank yang masing-masing bersifat terbatas. Tiga eksekutif Reuters yang mengetahui masalah ini membenarkan hal ini.
Tiga sumber menyebutkan, keluarga Gunawan yang mendirikan PaninBank pada 1971 akan terbuka untuk mengurangi kepemilikannya hingga 46,52% dan mengendalikan penjualan bank tersebut. Keputusan keluarga pendiri ini bertepatan dengan ANZ, yang telah mencoba keluar dari bank tersebut selama bertahun-tahun namun gagal karena masalah harga.
Saat ini PaninBank memiliki nilai pasar sekitar 2,4 miliar dollar AS atau Rp 37,06 triliun. Saham Panin Bank meningkat sekitar 29% tahun ini.
Tiga sumber mengonfirmasi bahwa pemegang saham telah memilih Citigroup untuk melakukan proses penjualan. Dua sumber menyebutkan, penawaran telah dikirimkan kepada calon pembeli. Sementara itu, sumber ketiga menyebutkan proses penjualan masih beberapa minggu lagi.
Menurut dua sumber, keluarga Gunawan punya keleluasaan menentukan jumlah saham yang akan dijual berdasarkan harga penawaran.
Berdasarkan data LSEG, ANZ memiliki 39,22% saham di bank tersebut. Gabungan kepemilikan LSEG dan keluarga Gunawan bernilai sekitar US$2 miliar berdasarkan harga penutupan Rabu di Rp 1.540 per saham.
ANZ dan Citigroup menolak permintaan komentar dari Reuters. Pada saat yang sama, keluarga Gunwan tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
ANZ telah mencoba menjual sahamnya di PaninBank sejak tahun 2013, namun masalah harga menghambat upaya tersebut.
Sekadar informasi, informasi kuitansi PaninBank tersebar sejak lama. Utang PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) disebut berminat bergabung dengan bank mapan milik Mu’min Ali Gunawan. Namun Presiden BCA saat itu Jahja Setiaatmadja membantah kabar tersebut.
Saat itu, BCA berencana tumbuh secara organik, namun hanya menyasar bank-bank kecil. Belakangan, BCA mengumumkan akuisisi PT Bank Royal Indonesia yang saat itu bermodal kurang dari Rp 1 triliun.
Setelah itu, bank Jepang Mizuho pun masuk pasar untuk membeli saham PNBN. Namun pada akhirnya, kabar tersebut tersiar.
Setelahnya, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) disebut-sebut akan bersaing memperebutkan saham Panin Bank. Dua perusahaan Jepang sudah memiliki bank sentral papan atas di Indonesia, yaitu PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) dan PT Bank BTPN Tbk. (BTPN).
Sejarah PT Bank Maybank Indonesia Tbk dan grafik tersedia di situs web kami. (BNII) tertarik dengan PNBN Annex. Berdasarkan laporan pasar, Maybank yang merupakan bagian dari grup perbankan Malaysia sedang berusaha memperluas bisnisnya di Indonesia, salah satunya melalui pertumbuhan organik.
(fsd/fsd) Simak video di bawah ini: Video: Ekspektasi Lebih Besar, Perekonomian Malaysia Tumbuh 5,3% di Q3-2024 Menyusul Gelar PN Pegang Aset Panin Bank di Kediri