JAKARTA, ILLINI NEWS – Indeks Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (7/10/2024), pasar terus mencermati perkembangan kondisi Timur Tengah hingga saat ini.
Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 0,11 persen menjadi 7.504,13. IHSG hari ini kembali ke level psikologis 7500.
Nilai perdagangan indeks hari ini mencapai sekitar Rp 11 triliun, terdiri dari 25 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 315 saham menguat, 240 saham direvisi, dan 241 saham stagnan.
Secara sektoral, sektor teknologi menjadi yang paling cepat menguat dan menjadi penopang terbesar IHSG hari ini, menguat 2,76%.
Sementara dari sisi saham, emiten konglomerat Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi pertama hari ini dengan raihan 7,4 poin indeks.
IHSG berhasil ditutup di zona hijau pasca rilis data cadangan devisa Indonesia periode September 2024 yang sedikit bias.
Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia tetap sebesar $149,9 miliar pada akhir September 2024. Posisi tersebut mengalami penurunan dibandingkan posisi $150,2 miliar pada akhir Agustus 2024.
Perkembangan cadangan devisa antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Keadaan cadangan devisa pada akhir September 2024 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta lebih tinggi dari standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa mampu mendukung fleksibilitas sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Ramdan Danny Prakoso, CEO Departemen Komunikasi BI, Senin (7/10/2024). ) ).
Ke depan, BI memandang cadangan devisa cukup untuk mendukung ketahanan sektor eksternal. Prospek ekspor masih positif, keseimbangan transaksi modal dan finansial diperkirakan akan terus menunjukkan surplus seiring dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan hasil investasi yang menarik serta mendukung terjaganya fleksibilitas eksternal.
Denny menegaskan, BI juga terus memperkuat sinerginya dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal untuk menjaga stabilitas perekonomian guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Di sisi lain, pasar terus mengikuti perkembangan Timur Tengah yang masih panas hingga saat ini. Awal pekan lalu, Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, keduanya memiliki hubungan dekat dengan Teheran.
Seorang warga Palestina tewas dalam serangan di Tepi Barat, sementara militer Israel mengakui bahwa beberapa proyektil menghantam pangkalan udaranya. Serangan itu terjadi setelah apa yang Israel sebut sebagai “operasi darat terbatas” di Lebanon selatan yang menargetkan Hizbullah.
Panasnya perang dikhawatirkan akan meningkatkan ketidakpastian perekonomian global dan menyebabkan pasar saham dan mata uang mengalami stagnasi. Namun di sisi lain, perang dapat meningkatkan harga beberapa komoditas, mulai dari emas hingga minyak.
ILLINI NEWS Riset Indonesia
[email dilindungi]Disclaimer: Artikel ini merupakan produk jurnalistik pandangan ILLINI NEWS Research. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, jadi kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun yang diakibatkan oleh keputusan ini. (chd/chd) Simak video di bawah ini: Video: Respon Positif Kabinet Prabowo, IHSG Menguat 7 Hari Berturut-turut Artikel Selanjutnya Potret Euforia IHSG Kembali ke 7300