Jakarta, ILLINI NEWS – Pt Perusak Lastrik Negara (PLN) Indonesia Power adalah perusahaan generasi terbesar dan terbaik di Asia Tenggara. Kekuatan Indonesia PLN membuat berbagai manuver dan transformasi untuk menyelesaikan semua tantangan dalam memenuhi kebutuhan akan pasokan listrik. Upaya perusahaan ini juga mendukung transisi energi negara untuk mencapai tujuan emisi nol bersih (NZE) pada tahun 2060 tahun.
PLN Indonesian Power Director (PLN IP) Edwin Putar mengatakan PLN IP didedikasikan untuk mencapai kontribusi yang lebih besar untuk mencapai tujuan energi berkelanjutan di Indonesia, yang mendukung inisiatif global dan mengadopsi teknologi ramah lingkungan.
Peran besar Edwin dalam mendorong PLN Indonesia untuk menjadi lebih keberlanjutan dianugerahi manajemen hijau dalam penghargaan lingkungan yang tepat 2024 pada hari Senin (24.3.2025) di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Program Publik untuk Pengungkapan untuk Perlindungan Lingkungan (Tepat) Tanggung Jawab Berkelanjutan dan Lingkungan.
Untuk memulai transformasi berkelanjutan dan mencapai visi perusahaan, PLN IP meluncurkan salah satu sistem superior untuk meningkatkan kinerja pabrik melalui implementasi pembangkit listrik digital atau keandalan dan optimasi dan efisiensi (REOC).
Program ini bertujuan untuk memantau dan mengelola pembangkit listrik real-time melalui koneksi digital yang diharapkan untuk mengoptimalkan dua indikator bisnis yang penting, yaitu EAF (faktor ketersediaan setara) dan EFOR (gangguan paksa yang setara).
Menurut Edwin, dari awal program transformasional 2.0, PLN IP telah berhasil menghubungkan mesin generator ke sistem REOC yang memungkinkan pemantauan dan manajemen lebih efisien.
Edwin mengatakan, 2023. PLN IP menunjukkan kemajuan yang signifikan dengan realisasi EAF yang mencapai 89,54%, dan EFOR pada 3,63%. Prestasi ini menetapkan IP PLN di jalur yang benar untuk mencapai tujuan sesuai dengan 10% pertama dari Standar Bantuan Listrik Amerika Utara (NERC), yang merupakan standar internasional untuk kinerja pembangkit listrik.
Pada awal tahun ini, IP difokuskan pada penambahan 2,4 GWh sumber energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2035. Tahun. Target besar ini dilakukan melalui dua megaproject, yaitu Hijaunesia dan Hidney.
Pengembangan EBT adalah suatu keharusan sebagai bentuk komitmen kami dalam menerapkan transisi energi untuk membantu pemerintah dalam mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 tahun.
PLN Indonesia memiliki dua proyek utama untuk pengembangan EBT, yaitu proyek Hjuunesia dengan kapasitas total 1.055 MW yang terdiri dari 12 pembangkit listrik tenaga surya (PLTB) dan 1 pembangkit listrik Bay (PLTB).
Kekuatan PLN Indonesia akan mengembangkan pembangkit listrik EBT dengan kapasitas hingga 2,4 GWh hingga 2035, proyek ini didominasi oleh pembangkit listrik tenaga surya.
PLN IP juga memiliki pengembangan proyek EBT Hydronesia dengan kapasitas total 1.345 MW, direncanakan untuk menyelesaikan proyek pembangkit listrik (PLTA) secara bertahap 2035 tahun.
Proyek Hijaunesia dan Hidney bukan hanya pengembangan EBT, tetapi juga sebagai implementasi kekuatan PLN Indonesia dalam mendukung aspek -aspek ekologis, sosial dan manajemen (ESG).
Sekarang PLN IP juga menarik investor untuk memulai proyek, ini juga dilakukan di MOF) 2025. Melalui forum ini, PLN Indonesia terus menarik investor global untuk mempercepat EBT di Indonesia.
Meneliti ILLINI NEWS
[Email yang dilindungi] (SAW / SAW)