Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden Prabowo Subianto menghidupkan kembali Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dengan menunjuk Luhut Binsar Panjaita sebagai ketuanya. IT muncul pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Namun, saat itu DEN dikabarkan menimbulkan ketegangan antara Gus Dur dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri terkait pengelolaan sementara perekonomian nasional.
Namun, Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian, mengatakan memang ada perbedaan signifikan antara Kementerian Koordinator Perekonomian dan DEN.
Menurut dia, DEN terutama memberikan informasi langsung kepada presiden mengenai kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakan, sedangkan Kementerian Koordinator Perekonomian mengoordinasikan kementerian atau organisasi teknis yang mengelola perekonomian.
Teman-teman DEN akan menyusun kebijakan atau semacamnya untuk presiden, kata Susiwijono di kantornya, Jakarta, Senin (21/2019) (10/2024).
Namun, Susiwijono mengatakan DEN sebaiknya menunggu terbitnya Perpres untuk memperjelas perbedaan peran dan tanggung jawabnya. Saya berharap semua Perpres keluar hari ini. Setiap organisasi KL akan menggunakan Perpres tersebut, ujarnya.
Luhut sendiri mengatakan, Presiden Prabowo telah memintanya untuk membantu pengelolaan digitalisasi Sistem Informasi Mineral dan Batubara Antar Kementerian dan Lembaga (SIMBARA) Bahan Baku Batubara dan Nikel.
“Iya Pak Presiden minta bantuan tata kelola melalui digitalisasi. Saya kira ini semakin efisien. Salah satu masukan kita adalah direktori elektronik Simbara Coal, Simbara Nickel dan masih banyak lagi.. Tujuan Presiden.” ujarnya, Senin (21/10/2024) saat rapat usai acara pengambilan sumpah di Gedung Negara.
Dewan Ekonomi Nasional pertama kali dibentuk pada tahun 1999 melalui Surat Keputusan Nomor 144 Tahun 1999 yang ditandatangani oleh Presiden Abdurrahman Wahid.
Presiden yang akrab disapa Gus Dur ini membentuk DEN sebagai badan penasihat perekonomian untuk mempercepat penanganan krisis dan kesehatan perekonomian nasional, serta bersiap merespons dinamika globalisasi.
Kemudian Gus Dur Emil Salimi menjadi ketua, Subiakto Tjarawerdaya menjadi wakil ketua, dan Sri Mulyani Indrawati menjadi sekretaris. Selain itu, ekonom terkemuka seperti Angito Abimanyu, Boediono, HS Dillon dan pengusaha terkemuka seperti TP Rachmat dan Alim Marcus juga turut membantu memperkuat DEN.
Ekonom Kwik Kian Gie, dalam The Times, Tracking Memoirs and Criticism (2017), menyatakan pembentukan DEN merupakan bentuk bantuan kepada Gus Durr selaku Menteri Perekonomian dan Industri. Nantinya, DEN akan memberikan nasihat keuangan pada setiap rapat tingkat menteri dengan koordinasi Kwik Kian Gee.
“Sepanjang sejarah Republik Indonesia, belum pernah ada dewan ekonomi seperti itu. Dewan ini dibentuk hanya untuk saya,” kata Kwik.
Namun kehadiran DEN diyakini akan menimbulkan ketegangan antara Gus Dur dan Megawati. Politik dan Ideologi PDIP Perjuangan 2000-2009 (2024) Politisi PDIP Djarot Syaiful Hidayat Megawati mengaku marah karena kehadiran DEN mengganggu tugas Kwik.
Gus Dur dituduh melakukan campur tangan ekonomi oleh Kwik, kader PDIP. Itu tidak berlangsung lama. Ketika Quick mengundurkan diri dari pemerintahan pada 10 Agustus 2000, DEN secara efektif dibubarkan.
Sejak itu, TI menghilang dan “dikerahkan” oleh pemerintah di setiap departemen. Simak video di bawah ini hingga akhirnya didaur ulang oleh Presiden Prabowo Subianto (arj/mij): Video: Luhut Butuh 3 Lompatan Besar Pimpin Dewan Perekonomian Nasional Artikel Selanjutnya Terungkap! Inilah kisah di balik penunjukan Prabowo sebagai Ketua DEN era Luhut