illini news Siap-Siap! Pemerintah Mau Tarik Wilayah Migas yang Tak Digarap Serius

JAKARTA, ILLINI NEWS – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) akan mengambil alih sumur minyak idle yang belum dioptimalkan. Sebab, pemanfaatan sumber daya yang menganggur sangat penting untuk meningkatkan produksi minyak nasional.

Kepala Kantor Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Kahyono Adi mengatakan, KKKS berharap bisa mengembalikan sumber daya yang terbengkalai tersebut kepada negara, apalagi jika dinilai sudah tidak memiliki potensi pengembangan. .

Nah, kalau tidak bisa, kalau tidak bisa, kirimkan kembali apa adanya. Kemarin saat IUP dikembalikan, normanya ada. Kalau RKAB tidak pernah ada ‘Kalau itu Tidak mengurus, tidak menyimpan izin, mengembalikan, makanya dibatalkan,” kata Agus, Jumat (10/11/2024), saat ditemui di gedung Kementerian Sumber Daya Mineral.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya menekankan pentingnya mengoptimalkan sumber daya minyak Indonesia yang belum dimanfaatkan. Dari 44.900 sumur minyak yang ada, hanya 16.500 yang aktif, dan 5.000 sumur tidak aktif yang masih mampu melakukan regenerasi.

Ia menegaskan, pemerintah siap mengambil tindakan tegas jika perusahaan termasuk BUMN tidak segera mengoptimalkan produksi dari sumber yang belum dimanfaatkan tersebut.

Bahlil mengancam jika Kontraktor Kerja Sama (KKKS) dan BUMN tidak segera bertindak, pemerintah akan mempertimbangkan untuk mengambil alih sumur tersebut dan menyerahkannya kepada pihak yang lebih berkompeten.

“Kalau IUP 2018 kemarin kita cabut, sepertinya kita mampu melakukan penataan terhadap sumur-sumur KKKS termasuk BUMN yang bermasalah, kemudian kita ambil alih dan tawarkan kepada perusahaan yang berkompeten. Tingkatkan kapasitas kita untuk kemajuan bangsa,” kata Bahlil dalam acara BNI Investor Daily Summit, Rabu (10/09/2024).

Bahlil menegaskan, sebagian besar konsesi sumur tidak aktif dimiliki oleh BUMN, khususnya Pertamina. Ia kemudian mengingatkan, yang dibutuhkan negara adalah produksi, bukan izin yang ngantuk.

“Jangan terpaku pada hal itu, apa yang kita inginkan sebagai sebuah negara? Kami lebih memilih BUMN. Tapi jangan hanya melihat kuda-kuda saja karena izin-izin BUMN sudah tertidur. Negara tidak memerlukan tidur. Negara membutuhkan produksi. Dia berkata.

(pgr/pgr) Simak video berikut ini: Video: Oil Lift 10 Tahun Jokowi Terus Menurun, Apa Masalahnya? Artikel Berikutnya Daftar Proyek Migas Jumbo Yang Segera Hadir Termasuk Blok Masela

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *