illini news Rupiah Melemah Imbas Minim Sentimen, Dolar Naik ke Rp 15.635

JAKARTA, ILLINI NEWS – Setelah kemarin menguat, rupiah kini kembali terdepresiasi karena tekanan indeks dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Refinitiv, rupee pada Jumat (25/10/2024) ditutup Rp 15.635 pada pekan ini, naik 0,39% dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya (24/10/2024). Nilai tukar rupiah berkisar Rp 15.642/US$ hingga Rp 15.580/US$ dalam satu hari penuh.

Sementara itu, rupiah terlihat melemah 1,16% pada Rp/US$ 15.460 selama sepekan, hanya menguat satu kali pada penutupan kemarin.

Terakhir kali rupiah melemah ke level tersebut adalah pada 10 Oktober 2024 di Rp 15.660/US$.

Sedangkan DKSI pada VIB pukul 15.00 naik tipis menjadi 104.073 sebesar 0,01%. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan penutupan hari sebelumnya sebesar 104.058.

Rupee mengalami tekanan sepanjang hari hingga penutupan perdagangan seiring dengan penguatan DCSI AS dan ketidakpastian politik menjelang pemilihan presiden 2024.

Yield Treasury AS tenor 10 tahun turun menjadi 0,94% pada Kamis lalu dan kembali berada di level 0,15%, tak mampu mengangkat rupee pagi ini.

Selain itu, pandangan investor terhadap kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Federal Bank), juga mempengaruhi pergerakan dolar.

Ekspektasi penurunan suku bunga agresif oleh FOMC pada bulan November telah berkurang, mencerminkan penurunan 50 basis poin dalam kemungkinan penurunan suku bunga dari 58% pada akhir September menjadi 0% saat ini.

Sebaliknya, ketidakpastian politik di AS menjelang pemilihan presiden 2024 juga mendorong indeks dolar, menurut ekonom Ciptadana Sekuritas Asia Renno Pravira, dengan kemungkinan penurunan yang lebih kecil yaitu 25 basis poin meningkat dari 42% menjadi 95%. Ketika investor mulai mempertimbangkan potensi kemenangan Donald Trump.

Terlihat pada Pilpres 2016, kemenangan Trump saat itu membawa penguatan dolar AS secara signifikan. Indeks DKSI naik dari 97 pada hari pemungutan suara (11 Agustus 2016) menjadi 102 pada akhir tahun.

 

Survei ILLINI NEWS (fsd/fsd) Simak video di bawah ini: Video: BI Rate Fiked & Prabovo Jadi Presiden, Apakah Rupiah Bisa Terus Menguat? Artikel berikutnya Pasar mengharapkan data AS yang mendesak, bagaimana nasib rupee hari ini?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *