Jakarta, ILLINI NEWS Indonesia – American Water, perusahaan air keran terbesar di Amerika Serikat, telah diserang oleh peretas. Pemerintah AS telah berulang kali memperingatkan tentang kerentanan dunia maya dalam sistem air bersih negaranya.
American Water mengatakan di situsnya bahwa ada aktivitas tidak sah di jaringan dan sistem komputer perusahaan yang disebabkan oleh “insiden keamanan siber”.
Serangan dunia maya tersebut mengharuskan American Water untuk menutup portal layanan pelanggannya sehingga tidak dapat memproses tagihan yang dikirimkan ke pelanggan.
ILLINI NEWS International menyebutkan bahwa peretasan American Water merupakan salah satu gelombang serangan siber terhadap perusahaan-perusahaan AS dengan tujuan mengganggu layanan kepada konsumen dan bisnis. Perusahaan-perusahaan infrastruktur air Amerika adalah salah satu target utama serangan yang dikaitkan dengan saingan politik pemerintah Amerika, seperti Iran, Rusia dan Tiongkok.
Serangan siber tersebut, yang diduga terkait dengan pemerintah negara lain, dilaporkan menargetkan infrastruktur utama Amerika Serikat. “Sistem air minum dan saluran pembuangan, besar dan kecil, perkotaan dan pedesaan, menghadapi risiko besar,” kata juru bicara Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) kepada ILLINI NEWS International.
American Water, yang menjadi korban peretasan, melayani lebih dari 14 juta orang Amerika, beroperasi di 14 negara bagian dan melayani 18 instalasi militer.
EPA pernah mengeluarkan peringatan bahwa 70 persen sistem air AS masih belum memenuhi persyaratan Undang-Undang Air Minum yang Aman. Salah satu risiko terbesarnya adalah kerentanan dunia maya, seperti kata sandi default yang tidak pernah berubah, langkah login satu lapis, dan mantan karyawan yang mengakses sistem komputer.
Pada bulan Februari, FBI juga mengumumkan bahwa peretas dari Tiongkok telah menyusup ke infrastruktur siber AS dengan tujuan merusak sistem pengolahan air, listrik, transportasi, dan infrastruktur penting lainnya. (dem/dem) Simak video berikut ini: Video: 10 Tahun Jokowi Membangun Bangsa Artikel selanjutnya Pusat data nasional diserang perang RI terhadap perjudian online ?
