berita aktual Menaker Ungkap Borok Sritex Bisa Pailit ke DPR: Manajemen Lalai!

Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker RI) Yasserli mengatakan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) bangkrut karena kelalaian manajemen dalam memitigasi risiko.

Dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (30/10/2024), Yasserli menyebut manajemen Sritex ceroboh dan lalai menilai utang yang kian membesar itu hanya masalah kecil. Sekadar informasi, Sritex bangkrut karena utang yang tinggi. Hingga September 2022, total utang Sritex diperkirakan sebesar US$1,6 miliar atau sekitar Rp25,06 triliun (dengan kurs Rp15.656 per dolar AS).

“Dari yang saya baca, ini kelalaian aparat dalam mengurangi risiko. Oleh karena itu, mereka ceroboh, seolah-olah itu masalah kecil, tapi nantinya bisa berakibat fatal,” kata Yasserli dalam rapat kerja dengan IX. Komisi DPR. RI di Parlemen, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

“Yang debiturnya hanya Rp 100 miliar, totalnya melebihi beberapa triliun debitur,” lanjutnya.

Beberapa saat setelah Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang menyatakan Sritex bangkrut, Yasserli mengaku dirinya dan beberapa menteri diundang oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengorganisir upaya penyelesaian kasus perusahaan tekstil tersebut.

“Jadi sekarang apa yang terjadi? Kemarin Presiden mengundang kita. Ada Menteri Koordinator Keuangan, Menteri Keuangan, Bea dan Cukai, pemerintah akan membantu menyelesaikan masalah tersebut,” kata Yasserli.

“Membantu itu benar, ada perbedaan pendapat, bukan berarti pemerintah membantu NPO secara langsung, belum tentu. Oleh karena itu, pemerintah dapat membantu mempercepat mediasi, seperti pengawasan dan pengelolaan. Pemerintah bisa membantu dengan undang-undang yang bisa dilonggarkan. Kalau soal ekspor,” lanjutnya.

Sebelumnya, pembahasan mengenai Sritex dalam rapat Kementerian Tenaga Kerja RI dan Komisi IX DPR RI datang dari beberapa anggota panitia usai memaparkan visi dan kiprah Presiden di bidang ketenagakerjaan. Komisi IX menyoroti ancaman PHK yang mengancam pekerja Sritex setelah perusahaan tersebut dinyatakan pailit.

Anggota Komisi IX DPR dari kelompok PKS Ahmad Ruyat mengatakan Sritex disebut tidak punya uang dan memperingatkan pemerintah agar hal serupa tidak terjadi di daerah lain. Di saat yang sama, Ahmad juga meminta pemerintah mengambil tindakan terkait keuangan Sritex.

“Tentunya ini menjadi wake up call bagi pemerintah terkait fenomena PT Sritex. Jadi kami sangat meminta kepada pemerintah untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai tangga beton tersebut,” kata Ahmad.

“Memang kita tidak bisa mengintervensi undang-undang yang kemarin dikatakan gagal, tapi mungkin kita bisa menghubungi kelompok lain untuk mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada agar bisa dipecat,” ujarnya.

Untuk diketahui lebih lanjut, Pengadilan Niaga (PN) Daerah Semarang menyatakan Sritex pailit dalam perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg. Dalam putusan tersebut, Sritex tidak lalai memenuhi kewajiban membayar PT Indo Bharat Rayon selaku pemohon berdasarkan Keputusan Homologasi tanggal 25 Januari 2022.

“Kami menyatakan PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya dinyatakan pailit dengan segala akibat hukum yang menyertainya,” demikian bunyi petisi melalui SIPP PN Semarang, Kamis (24/10/2024). (rns/wur) Simak video berikut ini: Sritex sah bangkrut, bagaimana masa depan investor saham SRIL? Menteri Sumber Daya Manusia Yasserli menyampaikan pernyataan tentang UMP pada tahun 2025 dan berikut selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *