Jakarta ILLINI NEWS – Pesan untuk para ayah dan ibu agar selalu menjaga sikap dan perkataan dalam membesarkan anak.
Karena setiap kalimat yang diucapkan seorang anak akan mempengaruhi masa depannya.
Entah disengaja atau tidak Perkataan yang keluar dari mulut orang tua bisa berperan besar dalam menentukan nasib anaknya di masa depan. Oleh karena itu, orang tua harus bisa mengendalikan diri dan menggunakan bahasa atau ungkapan yang benar dalam berkomunikasi dengan anaknya.
Lingkungan positif yang mendukung pembelajaran dan kecerdasan emosional anak dapat tercipta jika orang tua memahami pentingnya kalimat-kalimat yang tidak boleh diucapkan oleh orang tua.
Kalimat apa yang tidak boleh diucapkan orang tua kepada anaknya? Berikut penjelasan berdasarkan penelitian penulis Raising an Entrepreneur: How to Help Your Children Achieve Their Dream oleh Margot Machol Bisnow, dikutip dari ILLINI NEWS Make It, Sabtu (11-02-2024).
1. “Ayah dan Ibu akan memberimu uang jika nilaimu bagus.” Tidak disarankan untuk membayar jika anakmu memiliki nilai bagus atau tugas lainnya. sekolah dengan sukses Jika orang tua hanya fokus pada prestasi akademik dan nilai bagus di sekolah, Potensi anak Anda akan menurun sebelum bisa berkembang.
Nilai dan prestasi di sekolah sangatlah penting. Namun, ingatlah bahwa orang tua juga perlu mendukung perkembangan anak mereka di bidang lain dalam kehidupan mereka. Tumbuh menjadi pribadi yang utuh dan positif.
2. “Kamu tidak boleh bermain sepulang sekolah sampai nilaimu meningkat.” Banyak orang tua yang tidak memahami keinginan dan ambisi anaknya. Beberapa anak mungkin ingin menjadi pandai di bidang akademis. Namun banyak orang tua yang memaksakan keinginannya sendiri pada dirinya.
Orang tua harus mendukung keinginan anaknya. Karena kegiatan bermain dapat membantu anak Belajar bersosialisasi, menetapkan aturan, dan membuat kesepakatan. Dengan cara ini, anak-anak Akan diberikan kesempatan belajar untuk mampu mengambil keputusan.
3. “Ayah/ibumu tidak mempercayaimu. Oleh karena itu, Ibu/Ayah akan memeriksa pekerjaan rumahmu dan memperbaiki kesalahan apa pun.” Semua orang tua harus menekankan pentingnya tanggung jawab sejak dini. Mereka ingin anak-anak mereka melakukannya bertanggung jawab Hadapi masalahmu sendiri Belajar dari kesalahan dan menjadi lebih percaya diri seiring bertambahnya usia
John Arrow, pemilik Mutual Mobile, mengaku saat duduk di bangku kelas lima, ia dan teman-temannya Menulis koran sekolah, yang langsung terjual habis. Namun, mereka tidak melakukan pengecekan fakta apa pun.
Direktur sangat marah dan teman-temannya John mempunyai masalah dengan orang tuanya. Namun, orang tua John tertawa dan menyuruhnya untuk memperbaiki kesalahannya.
“Mengetahui bahwa orang tua saya akan mendukung saya meskipun sekolah menentang saya. Ini membuat saya bekerja lebih keras untuk menunjukkan kepada mereka bahwa mereka telah mengambil keputusan yang tepat dengan memercayai saya,” kata John.
4. “Ayah/Ibu memberi saya uang tambahan untuk membeli barang-barang yang saya inginkan.” Dampak negatif dari pemanjaan anak berasal dari kebiasaan orang tua yang memberikan apa saja yang diinginkan anaknya. Kebiasaan ini secara tidak langsung menghambat anak dalam mempelajari konsep dan sikap tanggung jawab.
Anak yang terbiasa mengumbar uang menjadi malas, tidak termotivasi, dan mudah marah jika keinginannya tidak terpenuhi. Bagaimanapun, mereka akan tumbuh tanpa kematangan emosi. dan akan menghadapi kesulitan dalam menghadapi masalah ketika mereka dewasa
Hal terpenting dalam mendampingi anak adalah memberikan wawasan kepada mereka bagaimana cara membelanjakan uang jajannya. dan memberikan fasilitas agar anak-anak dapat berhemat (fsd/fsd) Saksikan video di bawah ini: Video: Inovasi parfum lokal ‘berebut’ pasar seiring melemahnya daya beli Artikel selanjutnya Ingin anak Anda sukses? Keempat kalimat ini haram untuk diucapkan.