Jakarta, ILLINI NEWS – Amerika Serikat (AS) menggelar pemilihan umum presiden ke-60 hari ini, Selasa (11 Mei 2024). Salah satu pemilu yang paling diawasi ketat di dunia, sejarah pemilu presiden AS mencakup banyak peristiwa unik yang membentuk dinamika demokrasi di negara adidaya ini.
Pemilu tahun ini akan mempertemukan dua pasangan kandidat utama: Donald Trump dan J.D. Vance dari Partai Republik, serta Kamala Harris dan Tim Walls dari Partai Demokrat.
Di Amerika Serikat, pemilihan anggota Kongres diadakan setiap dua tahun sekali, dan pemilihan presiden diadakan setiap empat tahun atau genap.
Setelah pemilihan presiden pertama diadakan pada tahun 1789 dan Konstitusi Amerika Serikat diadopsi, George Washington terpilih sebagai presiden pertama.
Berikut beberapa fakta unik mengenai “suap” alkoholik pendukung George Washington yang terjadi dari waktu ke waktu sepanjang sejarah pemilu presiden AS.
George Washington, presiden pertama Amerika Serikat, terlibat dalam apa yang dianggap sebagai “beli suara” pada saat itu.
Saat mencalonkan diri sebagai Dewan Perwakilan Virginia pada tahun 1758, Washington menggunakan dana kampanyenya sebesar £50 untuk membeli 160 galon minuman keras, yang ia bagikan kepada 391 pemilih.
Dalam budaya politik kolonial, menyajikan alkohol kepada pemilih pada hari pemilihan merupakan hal yang lumrah, dan asal muasalnya adalah tradisi Inggris yang diimpor ke Amerika.
Selain itu, Negara Bagian Washington mengikuti tradisi lokal Virginia, menggulung tong-tong minuman keras ke halaman dan tempat pemungutan suara untuk merayakan Hari Pemilu berdasarkan cuaca dan waktu panen.
Pada abad ke-19, sebagian besar warga Amerika bekerja sebagai petani. Pada tahun 1840, sekitar 69 persen penduduk AS bekerja di bidang pertanian, sehingga sulit melakukan perjalanan untuk memilih pada saat sibuk panen.
Oleh karena itu, pemilihan harus dilakukan pada akhir musim gugur, setelah panen, dan sebelum awal musim dingin.
Hal ini memungkinkan petani untuk memilih tanpa harus bekerja di ladang. Gerald Ford, presiden yang tidak terpilih
Gerald Ford adalah satu-satunya presiden AS yang tidak dipilih melalui proses pemilu. Pada tahun 1973, ia diangkat menjadi wakil presiden setelah Spiro Agnew mengundurkan diri.
Sembilan bulan kemudian, Presiden Richard Nixon mengundurkan diri setelah skandal Watergate, dan Ford menjadi presiden.
Ini adalah contoh penerapan Amandemen ke-25 Konstitusi AS, yang memperbolehkan kandidat yang memenangkan suara terbanyak namun gagal menjadi presiden untuk mengangkat wakil presiden tanpa melalui pemilihan umum.
Sejarah pemilu Amerika mencatat banyak kandidat yang memenangkan popular vote namun gagal di Electoral College sehingga tidak memenangkan pemilu.
Electoral College adalah sistem pemilihan yang menentukan jumlah suara yang dihitung dari setiap negara bagian untuk menentukan presiden terpilih.
Kandidat yang memenangkan suara terbanyak tetapi kalah dalam pemilu termasuk Andrew Jackson pada tahun 1824, Samuel Tilden pada tahun 1876, Grover Cleveland pada tahun 1888, Al Gore pada tahun 2000, dan Hillary pada tahun 2016. Donald Trump, Presiden ke-45 yang sebenarnya -44
Ketika Donald Trump terpilih sebagai presiden pada tahun 2016, dia dianggap sebagai presiden ke-45. Namun menurut angka resmi, Trump sebenarnya akan menjadi presiden ke-44.
Hal ini disebabkan oleh masa jabatan Grover Cleveland yang terpilih dua kali berturut-turut, dari tahun 1885 hingga 1889 dan dari tahun 1893 hingga 1897.
Cleveland dikreditkan sebagai Presiden Amerika Serikat ke-22 dan ke-24, dan satu-satunya presiden AS yang menjabat dua periode berturut-turut.
Grover Cleveland adalah satu-satunya presiden dalam sejarah AS yang dipilih untuk dua periode berturut-turut.
Setelah kalah dalam pemilu tahun 1888, Cleveland menang lagi pada tahun 1892 dan kembali menjabat sebagai presiden dari tahun 1893 hingga 1897. Hal ini menciptakan model unik bagi sistem pemerintahan AS. Franklin D. Roosevelt, presiden yang paling lama menjabat
Franklin D. Roosevelt adalah satu-satunya presiden AS yang menjabat lebih dari dua periode. Pertama kali terpilih pada tahun 1932, ia menjabat empat periode berturut-turut dari tahun 1933 hingga 1945.
Namun, Presiden Roosevelt meninggal karena pendarahan otak pada masa jabatan keempatnya. Peristiwa ini berujung pada amandemen Amandemen UUD ke-22 yang membatasi presiden yang meninggal dunia saat menjabat maksimal dua periode.
Sepanjang sejarah AS, delapan presiden telah meninggal saat masih menjabat. Empat presiden meninggal karena penyakit ini: William Henry Harrison, Zachary Taylor, Warren Harding, dan Franklin D. Kennedy.
Selain Presiden Roosevelt, empat orang lainnya tewas: Abraham Lincoln, James Garfield, William McKinley, dan John F. Kennedy.
Pada usia 43 tahun, John F. Kennedy menjadi presiden termuda yang pernah terpilih. Sementara itu, Ronald Reagan dilantik untuk masa jabatan kedua pada usia 73 tahun, menjadikannya presiden tertua dalam daftar tersebut.
Donald Trump, yang menjabat pada tahun 2017 pada usia 71 tahun, adalah presiden tertua kedua. Barack Obama, presiden Amerika berkulit hitam pertama
Pada tahun 2009, Barack Obama membuat sejarah sebagai presiden kulit hitam pertama Amerika, yang mencerminkan pencapaiannya yang luar biasa dalam gerakan hak-hak sipil.
Sebelumnya, pejabat pemerintah kulit hitam pertama di Amerika adalah John Mercer Langston, yang terpilih pada tahun 1855, pada saat orang Amerika keturunan Afrika masih memiliki akses yang sangat terbatas terhadap pemerintah Amerika.
Survei ILLINI NEWS
(tsn/tsn)