illini news OJK Blokir 8.000 Rekening Bank Dipakai Judol per Oktober 2024

JAKARTA, ILLINI NEWS Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin agresif meminta bank menutup rekening yang terkait dengan perjudian online (Judol). Hingga akhir Oktober 2024, terdapat 8.000 akun judo yang diterima pemerintah.

Diana Ediana Rae, Direktur Pengawasan Perbankan, mengatakan OJK juga meminta bank menutup rekening dengan 1 CIF yang sama. “Kami minta bank-bank tutup di 1 CIF yang sama,” ujarnya dalam konferensi pers hasil rapat dewan bulanan Oktober 2024, Jumat (1/11/2024).

CIF adalah nomor file informasi nasabah yang digunakan bank untuk mengidentifikasi nasabah. 

Seperti sebelumnya, mulai Juli 2024, OJK meminta perbankan memblokir 6.000 rekening Judol. Sehingga, dalam tiga bulan terakhir, ada sekitar 2.000 akun tambahan yang diblokir karena terindikasi terhubung dengan judo. 

Sementara itu, OJK sebelumnya menemukan lima perusahaan dompet digital yang diduga memfasilitasi transaksi judol. 

Direktur Eksekutif Pengawasan Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Departemen Edukasi dan Perlindungan Konsumen (OJK) Frederica Vidyasari Devi mengatakan, pihaknya akan dengan tegas memblokir akun dompet digital yang diketahui digunakan untuk perjudian online.

“Bukan hanya rekening bank, tapi juga faktor pelaku usaha jasa keuangan lain yang memfasilitasi kegiatan ilegal, sebaiknya rekeningnya ditutup,” kata Friederika yang kerap disapa Kiki, saat ditemui wartawan, di Jakarta Timur, Selasa, (15/10/2024). . ).

Kedepannya, OJK bersama Satuan Tugas Pengelolaan Kegiatan Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) akan memblokir total pelaku perjudian online, meski memiliki banyak akun.

Seperti dalam UU No. Dalam pelaksanaannya, OJK bekerja sama dengan Kominfo dan 16 lembaga pemerintah lainnya. (M/M) Simak video di bawah ini: Video: Gangguan Bisnis, Asuransi Minta Prabowo Selesaikan Masalah Judol-Pinjoli Artikel Selanjutnya Soal Game Online Soal Kesejahteraan, Wapres Maruf Amin Usulkan Ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *