Jakarta, ILLINI NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Jumat (10 April 2024) ditutup melemah, melemah di tengah memburuknya sentimen global.
Hingga penutupan, IHSG melemah 0,63% ke 7.496,09. IHSG pun menyesuaikan diri ke level psikologis 7.400 pada perdagangan akhir pekan ini.
Volume perdagangan indeks hari ini mencapai kurang lebih Rp 12 triliun, termasuk 25 miliar saham, berpindah tangan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 234 saham menguat, 333 melemah, dan 225 stabil.
Secara regional, sektor Teknologi kembali mengalami peningkatan paling tajam dan memberikan bobot terbesar terhadap IHSG sebesar 2,34%.
Sementara dari sisi harga saham, penerbit teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memiliki tekanan paling besar terhadap IHSG, yakni sebesar 9,1 poin. Selain itu, ada saham bank besar bernama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang juga menekan IHSG yang indeksnya 8,9 poin.
IHSG kembali melemah seiring memburuknya sentimen pasar global. Data ketenagakerjaan AS terbaru mulai membaik, dan pasar khawatir bahwa penurunan suku bunga dapat menimbulkan kerugian.
Sebelumnya kemarin, data klaim pengangguran awal AS untuk pekan yang berakhir 28 September 2024 naik secara berurutan dan melampaui ekspektasi.
Klaim awal tunjangan pengangguran meningkat sebesar 6.000 pada pekan yang berakhir 28 September menjadi penyesuaian musiman sebesar 225.000. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 220.000 klaim pengangguran pada minggu lalu.
Klaim pengangguran yang tertunda turun 1.066 minggu lalu menjadi 180.647. Namun, penurunan tersebut lebih kecil dari penurunan sebesar 5.692 yang diprediksi oleh model pemerintah yang digunakan untuk memperlancar fluktuasi musiman pada data.
Akibatnya, klaim yang disesuaikan secara musiman meningkat. Minggu lalu saja, Michigan melaporkan lebih dari 1,000 permohonan.
Klaim pengangguran secara keseluruhan berada pada tingkat yang konsisten dengan pasar tenaga kerja yang stabil dan didukung oleh lebih sedikit PHK.
Data ketenagakerjaan akan sangat penting bagi pelaku pasar untuk mengukur langkah The Fed atau The Fed selanjutnya setelah Ketua Fed Jerome Powell mengisyaratkan penurunan suku bunga akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Namun penurunan suku bunga akan dilakukan secara bertahap dan tidak mencapai 50 basis poin (bps) masing-masing pada bulan November dan Desember.
Pernyataan Powell mengecewakan para pelaku pasar yang memperkirakan The Fed akan tetap agresif dengan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mendatang.
Alat CME FedWatch menunjukkan bahwa 47,9% pelaku pasar memperkirakan suku bunga TEA The Fed berada di antara 4,00-4,25% pada bulan Desember tahun depan. Ini berarti mereka mengharapkan penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin.
Pada saat yang sama, pasar masih dihadapkan pada risiko konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah Iran akan “membayar mahal” atas serangan rudal ke Israel pada Selasa (10 Oktober 2024) malam. Teheran, di sisi lain, bersikeras bahwa tindakan pembalasan apa pun akan menimbulkan dampak yang “sangat merusak”, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Riset ILLINI NEWS
[email protected] (chd/chd) Simak video di bawah ini: Video: Respon Positif Kabinet Prabowo Perkuat IHSG 7 Hari Berturut-turut Artikel selanjutnya Potret IHSG Euforia Kembali ke 7.300