berita aktual Bukan Cuma Indonesia, Penjualan Mobil di Thailand Nyungsep

JAKARTA, ILLINI NEWS – Beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengamati pelemahan pada sektor manufaktur yang saat ini sedang menghadapi krisis, termasuk industri otomotif. Sejauh ini Thailand masih menjadi raja produsen mobil di ASEAN.

Asosiasi Industri Thailand pada Kamis (24/10/2024) menyatakan produksi mobil di Thailand turun 25,48% pada September. Ini juga merupakan kedalaman penurunan produksi, setelah produksi turun 20,56 persen pada Agustus tahun lalu.

Laporan otomotif Thailand juga senasib dengan Indonesia, yaitu penurunan penjualan. Selama Januari-September 2024, pabrikan hanya menjual 633.218 unit ke dealer (grosir), turun 122.560 unit atau 16,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni terjual 755.778 unit. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengalami kesulitan dalam industri manufaktur tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain seperti Thailand.

Jadi bukan cuma Indonesia. Thailand juga, mungkin cuma 550.000 (penjualan dalam negeri). Prediksi mereka. Kita kemarin rapat di Bali. Positifnya mungkin Malaysia salah satu. Tapi Malaysia juga belum tahu. Apakah bisa bertahan dalam kondisi ini? tahun, tahun lalu.” Itu sekitar 800 ribu. Apakah tahun ini akan berada pada angka ini lagi? Kita harus menontonnya lagi, oke? Tapi Thailand sudah berhenti,” kata Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara kepada ILLINI NEWS, Jumat (25/10/2024).

Penurunan penjualan di Thailand disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah situasi geopolitik di Timur Tengah yang memperlambat perekonomian global.

“Iya banyak. Ketidakpastian di seluruh dunia turut menyebabkan turunnya penjualan mobil. Salah satunya bisa jadi geopolitik di Timur Tengah. Geopolitiknya jelas. Jadi kalau situasinya seperti ini, bukan hanya Indonesia saja. Kukuh bilang, Kami bukan satu-satunya. Jadi jangan biarkan orang-orang ini menangkapmu, oke?

Korban dari runtuhnya manufaktur dan industri mobil Thailand adalah beberapa pabrikan Jepang, salah satunya Suzuki, dimana Suzuki memutuskan untuk menutup pabriknya di Thailand. Pasalnya, penjualan mobil global sedang lesu sehingga klien memutuskan untuk memusatkan produksi di kawasan ASEAN dan memilih RI. Agar tidak ketinggalan, Honda juga akan mengambil langkah serupa pada tahun depan.

“Karena kenyataannya kemarin banyak pabrik mobil yang tutup di Thailand. Kita berharap di Indonesia tidak terjadi. Ada yang tutup pabriknya seperti Suzuki, Honda, dan Subaru. Kita tidak ingin hal itu terjadi di Indonesia. Itu yang terjadi dengan tekstil,” ucapnya. Kukuh.(hoi/hoi) Simak video di bawah ini: Oktober Pecahkan Rekor, Penjualan Mobil RI Masih Turun Lebih dari 15% Artikel berikutnyaPenjualan mobil melambat hingga Q1 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *