Jakarta, ILLINI NEWS – Bank-bank raksasa emiten hari ini memimpin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,44% pada Rabu (6/11/2024).
Saham empat raksasa perbankan kompak bergerak di zona merah pada akhir perdagangan hari ini, tiga diantaranya adalah perusahaan raksasa Himbara Banking dan koreksinya cukup besar.
Mengingat saham-saham bank raksasa menjadi penggerak utama IHSG, maka wajar jika ambruknya IHSG terjadi akibat ambruknya saham-saham bank raksasa.
Di antara ketiga saham bank raksasa tersebut, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengalami koreksi terparah dengan ambles 5,42% ke Rp 6.550/piece. Berikutnya adalah saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang turun 5,09% ke Rp 5.125/potong, disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang turun Rp 2,34% ke Rp 4.600 /bagian.
Bahkan, tiga saham bank raksasa Himbara juga membebani IHSG, dengan BMRI berbobot 33,3 poin, disusul BBNI 15,9 poin, dan BBRI 9,8 poin.
Jatuhnya saham empat bank raksasa, termasuk tiga saham bank raksasa Himbara sebesar lebih dari 2%, terjadi seiring rencana pemerintah mengurangi jumlah BUMN dan rencana pembentukan superholding milik negara, Daya Anagata Nusantara. (Danantara).
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto akan meluncurkan lembaga Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada 7 November 2024, beserta besaran dana yang dikelolanya.
Prabowo juga menunjuk Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner Kantor Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2017, sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara yang bertugas mengelola dana investasi di luar APBN melalui Sovereign Wealth Fund. (SWF).
“Lokasi ketujuh di Gedung Suroso (kantor Danantara),” kata Direktur Utama BP Danantara Muliaman Hadad, Rabu (11/6).
Informasi yang dihimpun, kantor Danantara berlokasi di gedung Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) di Jalan Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat.
Sementara itu, Wakil Presiden BP Danantara Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang mengatakan Presiden Prabowo akan hadir pada pelantikan tersebut. Sedangkan untuk regulasi BP Danantara juga masih dalam tahap pengembangan. Lain halnya dengan rencana perubahan UU BUMN.
Muliaman juga menyebutkan bahwa tanggung jawab dan wewenang BP Investasi Danantara akan berbeda dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang dipimpin oleh Erick Thohir, namun akan serupa dengan SWF yang telah dibentuk sebelumnya oleh RI, yaitu Otoritas Investasi Indonesia (INA). .
Di sisi lain, ambruknya IHSG juga terjadi saat investor menunggu dan mencermati pemilu presiden AS serta dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Seperti diketahui, pemilu AS digelar Selasa lalu dan penghitungan suara dilanjutkan setelah penutupan pemungutan suara pada pukul 18.00 Waktu Bagian Timur AS.
Mengutip Channel News Asia (CNA), seperti diketahui, sistem pemilu Amerika tidak bergantung pada pemilih yang memilih pemimpin secara langsung. Pemungutan suara yang dilakukan warga akan memilih 538 anggota kelompok yang disebut Electoral College, yang kemudian bertugas memilih presiden dan wakil presiden.
Jika persaingan antara dua calon presiden AS sangat ketat, mungkin diperlukan waktu beberapa hari sebelum hasilnya diumumkan.
Berkaca pada tahun 2020, media Amerika mengklaim kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden berhasil mengklaim kemenangan pada 7 November, meski pemungutan suara telah ditutup empat hari sebelumnya.
Dari sisi data domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat pada triwulan III tahun 2024 seiring dengan melambatnya konsumsi rumah tangga di Indonesia.
Lemahnya perekonomian dan konsumsi rumah tangga menjadi awal buruk bagi Presiden Prabowo Subianto di awal pemerintahannya. Apalagi konsumsi menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia hanya tumbuh sebesar 4,95% tahun ke tahun (year-on-year) pada kuartal III tahun 2024. Rekor ini merupakan pertumbuhan terendah yang dicapai dalam setahun terakhir.
Ini merupakan pertumbuhan ekonomi terendah yang terjadi dalam setahun terakhir yakni pada triwulan III 2023 yakni sebesar 4,94%. Sedangkan triwulan IV-2023 bisa mencapai 5,04%, triwulan I-2024 5,11%, dan triwulan II-2024 5,05%.
Dilihat dari pengeluaran, konsumsi rumah tangga meningkat kurang dari 5%, atau hanya 4,91% y/y. Padahal konsumsi menyumbang 53,08% terhadap total PDB Indonesia. Dinamika konsumsi pada triwulan III juga lebih rendah dibandingkan data historis yaitu sebesar 5%.
Dinamika konsumsi rumah tangga pada periode Juli-September 2024 sama dengan triwulan I tahun 2024 dan merupakan yang terburuk sejak triwulan IV tahun 2023.
Lemahnya perekonomian ini merupakan sinyal bahwa kondisi permintaan sedang tidak baik.
RISET ILLINI NEWS di Indonesia
[email dilindungi] Penafian: Artikel ini merupakan produk jurnalistik pandangan Riset ILLINI NEWS. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca dan kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun yang timbul dari keputusan ini. (chd/chd) Simak video di bawah ini: Video: IHSG Kembali Tersandung, Pasar Tunggu Data Inflasi AS Artikel selanjutnya Pembeli asing mulai, 5 saham bank Himbara menguat