Jakarta, ILLINI NEWS – Robotika dan kecerdasan buatan (AI) siap mendominasi lapangan kerja di Asia Timur dan Pasifik. Hal ini dilaporkan oleh Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Matto.
Menurut Mattoo, robot industri sudah mulai menggantikan peran pekerja di pabrik. Hal serupa juga terjadi di sektor perbankan, dimana komputer mulai menggantikan peran bankir.
“Kami kini melihat perkembangan baru dalam memperluas cakupan teknologi kecerdasan buatan untuk menggantikan tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan kognitif non-rutin,” kata Mattu dalam konferensi pers online, Selasa (8/10/2024).
Setidaknya empat negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik sudah mulai menggunakan robot industri, kata Mathu. Di negara-negara tersebut, Thailand, Malaysia termasuk China dan Vietnam.
Menurutnya, robot-robot tersebut digunakan pada mobil, tidak hanya untuk memproduksi komputer dan produk elektronik. Ini juga mencakup bidang-bidang seperti karet dan plastik.
“Namun di negara seperti Indonesia dan Filipina, penetrasinya masih tergolong rendah,” ujarnya.
Meski begitu, kombinasi kecerdasan buatan dan robotika industri menciptakan robot cerdas seperti mobil yang dapat mengemudi sendiri, kata Mattu. Pada saat yang sama, mereka yang tidak sepenuhnya digantikan oleh kecerdasan buatan mendapatkan kekuatan lebih besar.
“Ini benar-benar unik karena jika dipikir-pikir, semakin banyak robot yang Anda miliki, semakin banyak pekerjaan yang akan hilang. Namun ketika robot bekerja secara efisien, produktivitas secara umum akan meningkat, dan itu berarti peningkatan skala. Produksi juga akan meningkat, jadi berkurang. Manusia memang dibutuhkan untuk membuat mesin, tapi produksinya akan lebih besar sehingga lapangan kerja akan semakin banyak,” jelasnya seraya menambahkan bahwa semakin besar penggunaan robot maka semakin besar pula lapangan kerja.
“Dan itu kabar baik,” katanya.
Mattoo menjelaskan kedatangan robot di kawasan Asia Timur dan Pasifik menciptakan 2 juta lapangan kerja terampil selama empat tahun terakhir, 2018-2022. Namun, pada saat yang sama, hal ini menyebabkan hilangnya 1,4 juta pekerjaan berketerampilan rendah, yang sebagian besar berpindah ke angkatan kerja formal.
“Robot industri akan memberikan dampak terbesar terhadap lapangan kerja di kawasan ini, dan kecerdasan buatan masih menjadi ancaman yang sangat besar di Asia Timur dan Pasifik,” tutupnya.
(sef/sef) Tonton video di bawah ini. Video: Bank Dunia memperkirakan perekonomian Tiongkok akan tetap tertekan pada tahun depan Artikel selanjutnya Duh! Bank Dunia mencatat bahwa satu dari empat negara berkembang akan menjadi lebih miskin.