Jakarta, ILLINI NEWS – Pemerintah secara resmi menetapkan aturan baru untuk Hasil Ekspor (DHE) hingga 100% harus ditentukan dalam sistem keuangan domestik selama satu tahun, dari awal 30% dengan kewajiban untuk menempatkan tiga bulan, sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah ( pp) Nomor 36 dari 2023.
Beberapa ekonom memiliki analisis berbeda terkait dengan kebijakan terbaru Presiden Prabowo Subiato. Beberapa dari mereka sedang mempertimbangkan kebijakan untuk memperkuat stabilitas dolar domestik, sementara yang lain mempertimbangkan kebijakan untuk menciptakan kekuatan keuangan atau pemecahan masalah arus kas.
Direktur Pusat Studi Ekonomi dan Hak (Pusat) Bhima Yudhistara Adhinara mengatakan, perluasan kebijakan kewajiban dolar dolar untuk meningkatkan ekonomi Indonesia, terutama dalam hal memperkuat nilai tukar di negara tersebut.
“Ini berarti bahwa ada likuiditas likuiditas mata uang yang masuk dan kemudian meningkatkan deposit mata uang di bank domestik yang diperlukan sebagai likuiditas untuk distribusi kredit mata uang,” kata Bhima setelah buletin 100 hari Rabowo, Selasa -tuesday – Adil (21/1/2025).
Dengan mempertimbangkan aspek ini, kata Bhima, kebijakan tersebut harus memberikan manfaat kepada pengekspor sendiri karena bank -bank di negara tersebut atau lembaga layanan keuangan lainnya dapat menyalurkan pinjaman mata uang yang lebih agresif di masa depan karena lebih banyak pasokan dolar tersedia.
“Jadi itu berarti bahwa jika distribusi kembali menjadi kredit mata uang, yang juga merupakan pengekspor, bahkan di Thailand, kebijakan yang akan ditahan untuk waktu yang lama,” kata Bhima.
Di sisi lain, Bhima ingat kewajiban DHE juga memiliki batasan, yaitu hanya eksportir yang mendaftarkan nilai ekspor lebih dari $ 250.000 yang diperlukan untuk memarkir dolar ekspor mereka di negara itu.
“Yang berarti bahwa ekspor pemain bisnis yang relatif lebih kecil dan sekunder tidak benar -benar peduli dengan kebijakan ini, ini ditargetkan pada sumber daya alam yang relatif lebih besar,” katanya.
Sementara itu, Indonesia Sahara Reform Center -Guru Penelitian Sahara memberikan makna lain kepada Bhima. Dia mengatakan kebijakan ekstensi DHE hingga 100% dalam setahun dapat mengganggu aliran keuangan perusahaan panduan ekspor.
“Itu harus dipertimbangkan ketika sektor penasihat menerima uang yang mereka butuhkan uang untuk membeli cerita dan modal,” kata Sahara setelah pemerintah dari konferensi pers Prabowo 100 hari: perspektif kritis, tantangan, dan peluang untuk sektor strategis pada tahun 2025.
Pemerintah mengkonfirmasi bahwa Aturan Pertukaran Hasil Ekspor Terbaru (DHH), yang mengharuskan investor untuk menyimpan 100% dolar di negara itu untuk jangka waktu satu tahun, memiliki potensi untuk meningkatkan cadangan pertukaran hingga $ 90 miliar.
Ini ditransfer oleh Menteri Ekonomi Koordinasi Airlangga Hartar di kantornya, Jakarta, Selasa (21/1/2025). Dia mengatakan potensi tambahan $ 90 miliar dicapai selama setahun. Menurutnya, keputusan ini disetujui oleh Presiden Prabowo Subiant.
“Mungkin ada hingga 90 (miliar dolar) … setahun,” katanya kepada wartawan di Kementerian Urusan Ekonomi.
Airlangga memastikan bahwa Peraturan Pemerintah (PP) tentang aturan DHE dikeluarkan dalam waktu dekat. Sementara itu, koordinasi bersama regulator terkait, seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), akan segera.
“Ini segera, ini lagi harmonisasi,” jelasnya.
Dia juga menekankan bahwa tidak akan ada penolakan politik. Karena pemerintah juga akan memberikan insentif kepada para pemain bisnis.
“Untuk sektor perbankan yang disiapkan, karena jaminan uang telah disiapkan, penggunaan pajak pembayaran atas pembayaran dividen diatur di sana,” kata Airlangga. (ARJ/HAA) Tonton video di bawah ini: Video: Prabowo memutuskan 100% DHE harus disimpan di RI mulai 1 Maret di artikel berikutnya Tok! Pemerintah melampaui aturan permainan DHE yang berlaku pada Januari 2025