Daftar isi
JAKARTA, ILLINI NEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membenarkan terjadinya La Nina di Indonesia. Fenomena cuaca ini berlangsung selama 2 hari bahkan 20 hari.
Hasil pemantauan indeks IOD Bayesian III dan ENSO Oktober 2024 menunjukkan bahwa indeks IOD telah melampaui ambang batas netral dengan indeks IOD -0,77 dan tetap demikian selama 2 dekade, demikian bunyi analisis dinamika iklim Bayesian. III Oktober 2024, Senin (4/11/2024) Dikutip.
Anomali SST Nino3,4 melewati level netral dengan indeks -0,67 (La Niña lemah) dan berlangsung selama 2 hari, kata BMKG.
Lalu berapa lama La Nina berlangsung?
Menurut BMKG, IOD netral diperkirakan terjadi pada November 2024 hingga awal tahun 2025.
Sedangkan La Nina lemah diperkirakan akan berlangsung hingga Februari-Maret-April 2025, kata BMKG.
Menurut Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluvakan, La Niña mempengaruhi kondisi musim hujan di Indonesia.
Musim hujan yang akan datang dengan La Nina yang lemah akan normal hingga normal, ujarnya saat dikonfirmasi ILLINI NEWS.
Kondisi umum yang ditunjukkan adalah kondisi cuaca jangka panjang, yakni 30 tahun.
“Ini lebih basah dari rata-rata atau di atas normal pada musim muson 1991-2020,” jelas Ardhasena.
Sebagai informasi, BMKG mencatat 28% ZOM (zona musiman) Indonesia sudah memasuki musim hujan.
Daerah yang sedang mengalami musim hujan antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, sebagian Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung Barat, sebagian Banten, Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, dan sebagian besar wilayah Barat. kalimantan. , Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua Apa itu La Nina?
Dikutip dari laman resmi BMKG, La Niña merupakan peristiwa anomali iklim di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang ditandai dengan suhu permukaan laut (SPL) yang lebih dingin dibandingkan suhu normal. Keadaan ini biasanya terjadi pada pola sirkulasi Walker (sirkulasi atmosfer timur-barat yang terjadi di sekitar garis khatulistiwa) dengan adanya perubahan atmosfer di atasnya serta mempengaruhi pola cuaca dan iklim global.
La Nina berulang setiap beberapa tahun sekali dan seberapa besar dampaknya terhadap Indonesia?
La Nina menimbulkan berbagai dampak terhadap curah hujan bulanan dan musiman di Indonesia.
Pada bulan Juni–Juli–Agustus (JJA), La Niña meningkatkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Sedangkan jika terjadi pada bulan September-Oktober-November, La Niña akan berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian tengah hingga timur.
Dan jika terjadi pada bulan Desember-Januari-Februari dan Maret-April-Mei, fenomena La Niña akan berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah timur Indonesia.
“Peningkatan curah hujan saat La Niña biasanya lebih tinggi 20-40% dibandingkan pada tahun netral. Namun, banyak juga daerah yang curah hujannya meningkat lebih dari 40%,” tulis BMKG.
“Pada puncak musim hujan (Desember-Januari-Februari), La Niña tidak mempengaruhi peningkatan curah hujan di Indonesia bagian tengah dan barat akibat interaksi sistem monsun,” jelas BMKG.
Hati-hati terhadap hujan lebat
Sementara itu, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terjadinya hujan lebat yang berlaku pada Basis I November 2024. BMKG telah mengeluarkan peringatan sebagai berikut:
Peringatan:
Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Timur, Selatan . Kalimantan Kalimantan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan
Peringatan:
Beberapa kabupaten/kota di provinsi Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, NTT, Sulawesi Selatan.
Peringatan:
Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Banten, Jawa Barat.
(dce/dce) Simak video berikut ini: Video: Waspada Cuaca Buruk Akhir Tahun 2024! Artikel selanjutnya BMKG akan merilis jadwal terbaru kapan La Niña mendarat di RI, bukan Agustus