berita aktual Mobil LCGC Listrik Mulai Disiapkan, Begini Rencananya

Jakarta, ILLINI NEWS – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) punya rencana baru untuk mengembangkan segmen Low Cost Green Car (LCGC), yakni memadukannya dengan mesin hybrid atau kendaraan listrik. Skema tersebut mengejutkan karena LCGC merupakan kendaraan lebih murah dengan pajak penjualan barang mewah (PPNBM) yang kecil, sedangkan hybrid termasuk dalam kendaraan listrik yang lebih mahal.

Dodiet Prasetyo, Direktur Departemen Industri Kelautan, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian, mengatakan usulan tersebut sudah disampaikan kepada produsen mobil. Nantinya produsen akan memilih untuk mengembangkan teknologi yang sudah ada.

Dodiat mengatakan: “Kami mendorong industri untuk meningkatkan kontribusinya dalam mendukung program pemerintah dalam rangka agenda transisi energi. Apa yang dapat dicapai dalam waktu dekat adalah bagaimana mereka membangun tenaga elektrifikasi menjadi LCGC.”

Jika usulan ini terealisasi maka industri otomotif Indonesia akan mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini akan mencapai dua tujuan, yakni mengurangi penggunaan bahan bakar minyak dan mencapai target dekarbonisasi dengan lebih cepat.

“Saat ini kami sedang melakukan kajian internal untuk melihat apakah LCGC ini bisa disematkan teknologi hybrid, baik strong hybrid maupun soft hybrid. Artinya kita berusaha membuat apa yang sudah efisien, lebih efisien dengan menanamkan teknologi hybrid di dalamnya,” ujarnya Dodiet.

Meski demikian, produsen masih menganalisis berbagai aspek mulai dari nilai investasi hingga potensi serapan pasar sebelum melaksanakan proyek ini. Rata-rata pangsa pasar LCGC tiap tahunnya berkisar 20%.

“Tentu saja, kami sudah menyampaikan hal itu kepada industri,” kata Dodiet. “Situasi industri masih menganalisa apakah hal itu mungkin terjadi karena mereka sedang mempertimbangkan banyak hal teknis, ditambah lagi mereka sudah berinvestasi pada model baru.

Di sisi manufaktur, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menerima usulan pemerintah. Kukuh Kumara, Sekretaris Jenderal Gaikindo, mengatakan hybrid bukanlah teknologi baru, namun ada tantangan dalam membuat teknologi hybrid terjangkau, oleh karena itu diperlukan penelitian dan pengembangan yang serius.

“Menariknya, kalau volumenya tinggi, kita bisa ke sana. Volume LCGC tinggi, namun teknologi terus berubah. Anda tidak bisa mendapatkan pakan sebanyak itu, jadi solusinya adalah hibrida. Karena mobil ini sudah tidak murah lagi dibandingkan emisi lain yang sudah tinggi, baik baru maupun jangka panjang, akan menarik jika produknya bisa diminati konsumen,” kata Kuku (Hoy/Hoy). Simak videonya di bawah ini: Video: Mobil listrik juga akan mendapat “karpet merah” tahun depan Artikel selanjutnya 2 penyebab utama penurunan penjualan mobil di Indonesia sebesar 17%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *