Jakarta, ILLINI NEWS – Perusahaan teknologi multinasional dari Cina, Xiaomi, mengakui bahwa mereka telah bekerja dengan polisi setelah kecelakaan listrik Su7 yang mengirimkan data dan sistem data.
Kutipan Reuters pada hari Selasa (1/4/2025), insiden tersebut menunjukkan kecelakaan besar pertama yang mencakup misi SU7, yang dimulai dari Xiaomi pada Maret tahun yang lalu. Kendaraan dari Desember telah memenangkan model listrik model listrik (EV) dari Amerika Serikat, Tesla per bulan.
Pertukaran Xiaomi, yang meningkatkan 34,8% dari tahun ini, ditutup 5,5% pada hari Rabu, di bawah peningkatan 0,2% dalam indeks Hang 0,2%.
Xiaomi tidak mengungkapkan jumlah korban, tetapi mengatakan informasi awal menunjukkan bahwa mobil itu dalam mode mengemudi yang cerdas, menavigasi ke Autopit
Menurut Xiaomi, pengemudi di dalam mobil mendapat dan diuji perlahan, tetapi kemudian bertabrakan dengan tiang semen dengan kecepatan 97 kpj. Kecelakaan itu terjadi di provinsi Anhui di Cina, Cina, membunuh pengemudi dan dua penumpang.
Dalam rincian data yang dikirim ke polisi setempat yang dimuat di akun Weibo, Xiaomi mengatakan bahwa noa noa noa perlawanan dan konflik berikutnya ada sebelum konflik.
Media lokal melaporkan bahwa mobil itu berbicara api setelah tabrakan. Namun, Xiaomi tidak menyebutkan api dalam pernyataan itu.
Xiaomi mulai kembali tahun lalu dengan dimulainya sedan sedan setelah ponsel pintar penjual, peralatan rumah dan perangkat pintar untuk anak berusia 15 tahun. Perusahaan ini memiliki dua versi sistem mengemudi pintar di EV SU7.
Versi ini terkait dengan lidar kelas atas, berbeda dari versi Pure Vision, memungkinkan untuk fitur navigasi perkotaan, seperti penghapusan kendaraan khusus dan mengidentifikasi kendaraan khusus.
Xiaomi mengatakan mobil dalam kecelakaan itu adalah versi default SU7, yang memiliki teknologi mengemudi lidar pintar yang rendah. (MIQ / MIQ) Tonton video berikut: Video: China merancang stasiun penelitian pada saat Apple-Xiaomi pindah lebih dulu, King of Mobile Phone di seluruh dunia ini