Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden Amerika Serikat (AS), perang dagang yang diluncurkan oleh Donald Trump menghangatkan. Meskipun belum termasuk dalam daftar “Hitam”, Indonesia berisiko terkena kebijakan Trump karena tingkat rata -rata jauh.
Amerika Serikat secara resmi menerapkan tarif impor di Meksiko, Cina dan Kanada pada hari Selasa (3/04/2025). Amerika Serikat juga akan menerapkan kebijakan tarif impor timbal balik atau timbal balik pada 2 April 2025.
Trump belum menjelaskan negara mana yang akan menjadi korban Kanada, Meksiko dan Cina. Negara -negara yang mengancam lainnya adalah India, Brasil, dan Korea Selatan.
Trump menuduh bahwa harga yang dikenakan oleh Amerika Serikat oleh anggota komersial tinggi, sementara Amerika Serikat benar -benar baik karena telah memberikan tarif lebih sedikit.
Adapun ILLINI NEWS International, “Kami akan mendapatkan triliunan dolar dan menciptakan lapangan kerja seperti yang belum pernah kami lihat sebelumnya.”
Ada suatu titik dalam kata -kata Trump. Menurut Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), tingkat negosiasi rata -rata Amerika Serikat (TWA) sekitar 2,2 %.
TWA telah secara efektif menghitung rata -rata tingkat yang diimplementasikan, yang dimuat dengan impor produk, yang disesuaikan dengan masing -masing negara mitra.
Indonesia juga diberikan pajak rendah.
Ketika Konferensi PBB tentang Sistem Informasi Analisis Perdagangan dan Perdagangan Perdagangan (UNCT) (kereta), bea masuk rata -rata atau tingkat impor yang dikenakan oleh Indonesia di Amerika Utara adalah 7,75 %.
Produk Indonesia lebih tinggi dari tingkat Amerika Serikat, yang hanya 2,19 %.
Produk North -American yang dijual di Indonesia dan pajak terbesar yang diterima adalah bahwa produk minuman keras seperti vodka. Vis lain, seperti alkohol dan kongak, juga dikompensasi sebesar 150 %. Hal lain adalah kendaraan dan pakaian.
Beberapa merek vodka Amerika Serikat yang terkenal adalah Tato, Samarnov, Gray Goose dan Sky.
Di Indonesia, dapat dipertimbangkan bahwa tingginya impor alkohol pemerintah mengendalikan konsumsi minuman beralkohol.
Sebagai catatan, suatu negara mengimplementasikan suatu negara untuk berbagai tujuan, termasuk industri dan produsen domestik sebagai upaya untuk menyelamatkan petani atau konsumen setempat. Produk impor, yang berkualitas murah atau lebih baik, dapat merugikan industri lokal atau konsumen jika hanya tarif impor.
Sebaliknya, produk Indonesia diimpor ke Amerika Serikat, dan sebagian besar tarif menagih bahwa produk tembakau adalah 91 %.
Ketika kita melihat tujuh kelompok produk pertama yang dibawa dalam produk Indonesia, tampaknya Amerika Serikat ingin melindungi produsen nasional,
Karena pajak tinggi dibebankan untuk produk yang sangat tinggi di Amerika Serikat dan merupakan tempat penting bagi pendapatan AS, seperti produk susu dan kendaraan.