Jakarta, ILLINI NEWS Bank Indonesia (BI) tidak akan diam karena nilai tukar dari Ruhiah terus melemahkan dolar AS (AS). Beberapa baris dikeluarkan sehingga melemahnya yang muncul tidak terlalu dalam.
“Pertama, kami mempertahankan suku bunga politik sebesar 6%,” kata kepala bank di Indonesia dan sekuritas EDI Susanto ketika kami berbicara dengan ILLINI NEWS pada hari Selasa (24 Desember 2010).
“Ini adalah bagian dari reaksi BI terhadap solusi yang terjadi,” katanya.
Kedua, penarikan aliran modal ke negara itu oleh beberapa alat pendapatan yang menarik. Ini termasuk Bank of Indonesia Ruciad Securities (SRBI), Bank Indonesia Devertent Excult (SVBI) dan Bank Indonesia Asing Sukuk (SUVBI).
“Ketiga, kami juga pergi ke pasar untuk menjaga kepercayaan pasar kami. Di situs, DNDF, dan memastikan bahwa kami tidak menemukan interpretasi yang menyebabkan kepanikan,” kata Edi.
Edi mengatakan yang keempat adalah kepastian likuiditas rupee pada akhir tahun. “Akhirnya, kami menemukan koordinasi dengan tempat -tempat lain dan komunikasi dengan para peserta pasar untuk menyediakan impor dan eksportir, termasuk pemain bank, secara damai,” pungkasnya. (MIJ/MIJ) Lihatlah video di bawah ini: Video: Ruchah FLEGISH, BI menawarkan ekonomi dasar Republik Indonesia, masih merupakan artikel yang baik di US Translucent US Rp 16.300, ini adalah penjelasan dari BOS BI!