JAKARTA, ILLINI NEWS – Donald Trump resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Senin (20/1/2025), waktu setempat. Partisipasi kemarin menandai kembalinya Trump ke Gedung Putih setelah mengambil alih jabatan Wali Paman Sam untuk masa jabatan 2016-2020.
Sebagai presiden, Trump menjadi satu-satunya orang yang memulai karirnya bukan di dunia pemerintahan atau politik, melainkan sebagai pengusaha. Saat menjabat, ia menjadi presiden terkaya Amerika Serikat dengan kekayaan sebesar 8,7 miliar dollar AS atau Rp 109 triliun.
Aset sebesar ini berasal dari kepemilikan Trump Organization LLC, yang memiliki gurita bisnis di seluruh dunia. Karena itu, ia terus menjadi orang terkaya di dunia selama 30 tahun terakhir.
Meski dicap sebagai presiden terkaya, Trump ternyata menunjukkan perilaku buruk, seperti menolak menyalurkan uang untuk kegiatan amal. Alias, ia menjadi salah satu miliarder paling pemalas yang pernah ada. Kaya yang malas
Sejak berbisnis sejak tahun 1968, Donald Trump sebenarnya memiliki yayasan filantropis. Namanya Donald J. Trump Foundation, didirikan pada tahun 1987. Dia menyebut dirinya “miliarder filantropis”, mengejutkan banyak orang dengan pandangannya.
Namun, laporan New York Times pada tahun 2016 mengungkap cerita berbeda. Donald Trump bukanlah orang yang murah hati, namun sangat malas. Hal ini tercermin dalam berbagai sikap dan diungkapkan langsung oleh banyak orang.
Sebut saja kesaksian Jack O’Donnell, CEO Trump Plaza Hotel and Casino di akhir tahun 1980-an, ketika orang-orang meminta sumbangan ribuan dolar darinya, yang jumlahnya hanya sebagian kecil. Jumlah aset. Alih-alih memberi, ia menolak dan mempertanyakan niat amal orang tersebut.
“Mengapa kita membayar? Apakah kita benar-benar harus membayar sebanyak itu?” kata Trump menirukan O’Donnell.
Selain itu, Trump pernah menolak delegasi Akademi Militer New York secara langsung. Sejarah mencatat, sebelumnya, ia belajar di sana. Sekaligus, katanya, hidupnya adalah yang tertua. Bahkan, ia secara spesifik mengatakan bahwa sekolahnya memberinya pengalaman terbaik dalam sejarah hidupnya.
Tapi, ketika sekolah kebanggaan itu terlilit hutang dan meminta bantuan orang kaya bernama Trump, dia mendapat pesan kosong. Trump menjawab dengan tegas dan cepat: Tidak!
“Kami kecewa. Kami pikir dia akan membuka buku ceknya,” kata Rich Pezzullo, seorang alumni yang datang ke Trump untuk meminta sumbangan. Trump juga kehilangan uang dalam lelang properti pada saat itu.
Faktanya, New York Times menulis, sumbangan dari dana tersebut secara terpisah dari dana lain digunakan untuk memenuhi kebutuhan Trump sendiri dan bukannya ditransfer ke penerima yang diinginkan.
Forbes pun membeberkan perilaku kasar Trump. Pada tahun 2018, situs bisnis populer Donald J. Yayasan amal Trump Foundation mengungkapkan bahwa itu adalah alat untuk menciptakan citranya sendiri dan mempromosikan Trump.
“Selama lebih dari 30 tahun, yayasan telah menjadi wahana promosi diri. Di yayasan, Trump menerima sumbangan dari orang lain, tapi dia sesumbar bahwa uang yayasan berasal dari uangnya sendiri saat melakukan kegiatan amal,” tulis Forbes. .
Karena perilaku ini, Jaksa Agung Negara Bagian New York pada tahun 2018 mendakwa Mr. Jaksa menuntut denda sebesar 2,8 juta dolar AS.
Selain pembohong, Trump juga dikenal sebagai miliarder yang tidak membayar pajak. Dalam laporan terpisah oleh New York Times pada tahun 2020, diketahui bahwa Trump sengaja menghindari pajak saat berbisnis.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menggunakan kerugian yang tercatat untuk mengurangi pajak. Di Amerika Serikat, perusahaan atau pengusaha yang mengalami kerugian besar dapat menerima pengurangan pajak.
Trump melihat kebijakan ini sebagai sebuah peluang. Ia kemudian membuat laporan keuangan yang menunjukkan bahwa ia mengalami kerugian yang sangat besar. Pemerintah juga memberikan pembebasan pajak atas hal ini. Tidak menyadari bahwa miliarder itu telah memanipulasinya.
Menurut New York Times, perilaku Trump yang menolak membayar pajak terjadi 10-15 tahun sebelum ia menjadi presiden. Bahkan ketika dia menjadi presiden, dia belum siap membayar pajak atas properti senilai crores rupee. (mfa) Simak video berikut ini: Video: Literatur Prospek Usaha Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global