illini berita Alasan Israel Kaya Raya Padahal Negaranya Perang Terus

Jakarta, ILLINI NEWS Indonesia – Israel memiliki sejarah panjang perang dengan Palestina. Secara umum, negara-negara yang berkonflik menderita secara ekonomi, terutama karena alokasi anggaran negara menjadi prioritas kebutuhan perang. Namun hal ini tidak berlaku bagi Israel. Memang benar Israel berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu negara paling makmur di dunia. 

Perekonomian Israel masih tumbuh meski tipis, yakni sebesar 2,5% pada paruh pertama tahun 2024. Lalu apa rahasia ketahanan perekonomian Israel?

Secara keseluruhan, rahasia di balik kuatnya perekonomian Israel adalah tenaga kerja yang berpendidikan tinggi, kemajuan teknologi, dan lokasi yang strategis.

Israel dikenal dengan industri manufakturnya yang relatif maju sejak tahun 1970-an. Hal ini berbeda dengan negara-negara Timur Tengah lainnya yang bergantung pada minyak.

Mengutip BBC, kemajuan industri di negara tersebut tidak lepas dari banyaknya pekerja terampil yang beremigrasi dari negara-negara Eropa saat pecahnya Perang Dunia Kedua untuk menghindari penganiayaan. Pada tahun 1970-an, industri yang berkembang pesat di Israel antara lain pupuk, pestisida, obat-obatan, bahan kimia, plastik, dan logam berat.

Pada tahun 1980an, banyak orang yang bekerja di Silicon Valley beremigrasi ke Israel. Mereka telah mendirikan pusat penelitian dan pengembangan untuk perusahaan teknologi Amerika, seperti Microsoft, IBM dan Intel.

Kemudian, pada tahun 1990-an, para insinyur berkualitas juga berdatangan dari negara-negara bekas Uni Soviet untuk beremigrasi ke Israel, menjadikan negara tersebut semakin dikaruniai sumber daya manusia berkualitas yang melimpah. Tak heran jika perusahaan-perusahaan baru di bidang teknologi terus bermunculan bak jamur di musim hujan.

Sektor teknologi, yang sebelumnya hanya menyumbang 37 persen terhadap output industri, meningkat menjadi 58 persen pada tahun 1985, dan kembali menjadi 70 persen pada tahun 2006.

Banyaknya perusahaan besar di bidang teknologi tentunya memberikan kontribusi pendapatan yang besar bagi pemerintah Israel baik dari segi pajak, sumber devisa, maupun lapangan kerja. Jumlah ini belum termasuk royalti dari paten yang dibuat di perusahaan-perusahaan Israel.

Negara ini juga banyak menerima pendanaan penelitian dan pengembangan teknologi dari negara lain, seperti Amerika Serikat, Kanada, Italia, Austria, Prancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, China, Turki, India, dan Jerman.

Meski punya sejarah panjang konflik dengan Palestina, Israel berteman dengan banyak negara Arab lainnya, salah satunya Uni Emirat Arab (UEA). Belum lama ini, negara Yahudi itu menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Emirat Arab.

Perjanjian tersebut ditandatangani di Dubai setelah negosiasi berbulan-bulan. Perjanjian tersebut juga merupakan perjanjian perdagangan terbesar antara Israel dan negara Arab. (hsy/hsy) Simak videonya di bawah ini: Video: Perjalanan Shin Tae Yong Bersama Timnas Indonesia Artikel Selanjutnya Ternyata Kaya dan Miskin Bisa Saling Bertemu, Ini Buktinya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *