Jakarta, ILLINI NEWS – Jangan biarkan diri Anda menjadi korban kamera tersembunyi di akomodasi, toilet, dan tempat lainnya. Hal ini tentu saja menjadi kekhawatiran para wisatawan.
Kamera mata-mata, demikian sebutannya, kini semakin canggih dan memudahkan orang melakukan kejahatan. Anda dapat memasang kamera tersembunyi hampir di mana saja, bahkan di tempat yang paling tidak terduga sekalipun.
Kepala eksekutif OMG Solutions yang berbasis di Singapura, Pieter Tjia, mengatakan beberapa orang menjual rekaman yang diambil dari kamera tersebut ke situs porno agar dapat dilihat ribuan kali. Itulah mengapa penting untuk mengetahui cara mengidentifikasi kamera tersembunyi di sekitar Anda untuk melindungi diri dan privasi Anda.
Untuk mengetahuinya, Tjia dan timnya menyembunyikan 27 kamera di dalam rumah, lalu membekali ILLINI NEWS dengan alat yang biasa direkomendasikan untuk menemukannya.
Secara total, ILLINI NEWS melakukan lima putaran pengujian untuk menentukan metode mana yang paling efektif.
Tes 1: dengan mata telanjang
Pertama, pengecekan ruangan dengan cara paling mudah dan murah, yaitu pengetesan dengan mata telanjang.
Salah satu tim ILLINI NEWS, Victor Loh, berkeliling dari satu ruangan ke ruangan lain dan tidak menemukan apa pun yang tampak aneh atau mencurigakan. Setelah 20 menit mencari, ia menemukan kamera dimasukkan ke dalam jam dinding karena menurutnya waktu di jam itu salah.
“Saya melihatnya. Tapi penyamarannya sangat bagus,” katanya.
Tes 2: Gunakan ponsel
Untuk tes ini, Victor mengunduh aplikasi Fing yang populer, yang mencari kamera di jaringan Wi-Fi. Ia juga menggunakan senter di ponselnya untuk melihat lensa kamera dengan mudah.
Aplikasi ini menampilkan 22 perangkat yang terhubung ke Wi-Fi rumah, tetapi tidak ada kamera.
Tjia menjelaskan, saat anggota timnya memasang kamera di dalam rumah, mereka juga memasang jaringan nirkabel lain. Mereka kemudian menghubungkan kamera tersembunyi ke jaringan, melewati jaringan rumah utama.
“Bahkan jika kita tidak melakukan itu, aplikasi akan menunjukkan bahwa kamera ada di dalam rumah, bukan di tempatnya,” katanya.
Victor beruntung dengan senter ponsel. Dengan menggunakan senter, ia menemukan tiga kamera lagi, yakni repeater Wi-Fi, kancing baju, dan boneka beruang.
Tjia mengatakan sebagian besar kamera tersembunyi adalah buatan China, yang ironisnya dilarang di Negeri Tirai Bambu.
Tes 3: Menggunakan detektor frekuensi radio
Dengan hanya empat dari 27 kamera yang ditemukan, sekarang saatnya beralih ke perangkat yang dirancang untuk mendeteksi kamera tersembunyi, seperti detektor frekuensi radio yang berbunyi bip saat berada di dekat kamera pengintai.
Ini berfungsi saat kamera dihidupkan dan terhubung ke Wi-Fi, artinya tidak bisa terdeteksi sebagai kamera yang menggunakan kartu SD untuk menyimpan data, kata Tjia.
Detektor ini juga rentan terhadap alarm palsu.
Perangkat ini juga memiliki detektor lensa internal, tetapi bunyi bip tersebut ternyata sangat mengganggu sehingga Victor tidak dapat menemukan kamera apa pun dengan perangkat ini. Perangkat juga akan berbunyi bip jika berada di bagian rumah yang tidak terdapat kamera.
Tes 4: Gunakan detektor lensa
Berikut ini adalah detektor lensa yang murah, portabel, dan mudah digunakan. Perangkat ini memancarkan cahaya inframerah yang dipantulkan lensa kamera sebagai titik merah.
Namun Anda harus berada dekat dengan kamera agar dapat berfungsi.
Terlepas dari popularitasnya, Victor hanya menemukan dua kamera dengan perangkat ini, satu di diffuser minyak esensial dan lainnya di perangkat jaringan Wi-Fi.
Tes 5: Menggunakan detektor lensa canggih
Untuk tes terakhir, Victor menggunakan detektor lensa yang lebih canggih.
Berbentuk seperti teropong, detektor ini juga memfokuskan pada cahaya yang dipantulkan lensa kamera. Namun perangkat ini dapat beroperasi dari jarak jauh sehingga memungkinkan Victor melihat kamera dari seberang ruangan. Bisa juga di ruangan terang atau gelap.
Victor menemukan kameranya lagi di dalam kotak tisu dan tas kulit, dan yang lainnya terkubur di antara file di bawah meja. Namun dia harus melihat langsung ke lensa untuk menemukannya.
Total, ia menemukan 11 kamera pada perangkat tersebut.
Hasil akhirnya
Total, Victor menemukan 17 dari 27 kamera. Itu bukan hasil yang buruk atau bagus, itu tidak mudah mengingat waktu yang dia cari.
“Saat bepergian, tentu saja Anda benar-benar kelelahan. Hal terakhir yang ingin Anda lakukan adalah tidak menghabiskan waktu satu jam di setiap sudut dan celah untuk mencari kamera,” ujarnya.
Postingan media sosial tentang kamera tersembunyi telah meningkat hampir 400% dalam dua tahun terakhir, menurut perusahaan data Sprout Social. Tidak mengherankan, banyak artikel yang didedikasikan untuk menemukan solusi cepat dan mudah terhadap masalah yang berkembang ini.
“Tapi di permainan kucing-kucingan ini, kamera tersembunyi lebih bagus. Alat pendeteksinya semakin bagus, begitu juga dengan kamera tersembunyi,” kata Tjia. (hsy/hsy) Simak videonya di bawah ini: Video: Perjalanan Shin Tae Yong Bersama Timnas Indonesia Artikel selanjutnya Perhatikan, Ini 3 Cara Deteksi Kamera Tersembunyi di Kamar Hotel