Jakarta, ILLINI NEWS – Stroke adalah penyakit dimana suplai darah ke otak rusak atau berkurang akibat adanya penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Penyakit ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh daerah otak yang rusak tidak berfungsi. Stroke merupakan keadaan darurat dan harus segera diobati, karena sel-sel otak akan mati dalam hitungan menit.
Namun, masih banyak mitos yang beredar mengenai whiplash. Salah satunya bisa diobati dengan menusuk telinga dengan jarum.
Masyarakat percaya bahwa dengan menusuk telinga korban dengan jarum, aliran darah dapat pulih kembali setelah dihentikan. Jadi apakah ini benar?
Dokter spesialis saraf RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Sahat Aritonang mengatakan, menusuk telinga dengan jarum bisa menyembuhkan stroke hanyalah mitos. Ia menjelaskan, sejauh ini belum ditemukan hubungan antara tindik telinga dengan peningkatan sirkulasi darah, terutama pada pasien stroke.
“Tentu banyak mitosnya, salah satunya soal menusukkan jarum ke telinga. Nanti berdarah, kata mereka. Ini salah ya, tidak benar sama sekali,” kata dr. Sahat, dikutip CNN Indonesia, beberapa waktu lalu.
Seorang dr. Sahat mengatakan, menusukkan jarum ke telinga saat pasien terkena stroke dapat menghambat pengobatan.
Daripada memasukkan jarum ke dalam telinga, pasien sebaiknya dibawa ke rumah sakit atau klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan dalam beberapa menit pertama setelah stroke. Menit-menit pertama ini disebut periode emas.
“Jika pasien perlu disuntik terlebih dahulu dengan jarum, maka masa emasnya akan hilang. Pasien sulit mendapatkan pengobatan dan kembali normal,” kata dr. Sahat.Artikel Lengkap >>> Klik di sini (miq/miq) Tonton video di bawah ini: Video:Membuka Hati, Jakarta X Beauty 2024 Menyelamatkan Industri Kecantikan Artikel Selanjutnya Penelitian menunjukkan rasa kesia-siaan penyebab sakit hati dan stroke.