Isi
Jakarta, ILLINI NEWS – Mengelola keuangan seringkali menjadi tantangan bagi banyak orang. Hal ini biasanya disebabkan oleh kebutuhan hidup dan tuntutan gaya hidup.
Salah satu strategi pengelolaan keuangan yang banyak diikuti orang adalah hidup hemat. Gaya hidup hemat cenderung menghindari pemborosan, membandingkan harga sebelum berbelanja, dan mengutamakan nilai dalam setiap pembelian.
Beberapa triliuner dunia, seperti Warren Buffett, konon masih hidup hemat meski sudah sangat kaya. Namun, masih banyak orang yang menganggap hidup hemat sama dengan berhemat. Padahal, pola hidup bergizi dan hemat itu berbeda.
Mengutip situs resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu RI), hidup hemat adalah sebuah konsep ketika seseorang mengalokasikan hartanya dengan penuh kesadaran, penuh pemikiran dan dibarengi dengan strategi untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan.
Mengacu pada definisi tersebut, seseorang yang ingin menerapkan hidup hemat harus memahami tujuan keuangannya di masa depan dan cara mencapainya. Dengan cara ini, hidup hemat dapat dijadikan sebagai strategi untuk mencapai tujuan masa depan yang direncanakan.
Lalu apa bedanya hidup hemat dan berhemat 1. Pertimbangkan kualitas dan harga
Ketika ingin membeli suatu barang, dokter yang hemat tidak hanya mempertimbangkan harga, tetapi juga nilai dan kualitas barang tersebut. Jika suatu barang dianggap berharga, praktisi hemat akan terus membeli barang tersebut dan menggunakannya semaksimal mungkin agar dapat bertahan lama.
Pada saat yang sama, orang yang hemat membeli produk dengan harga murah atau gratis tanpa memikirkan kualitas. Orang pintar berpikir tidak apa-apa membeli barang semurah mungkin asalkan tujuannya sama dengan barang mahal.
“Orang yang tegas cenderung membeli produk dengan harga murah, padahal kualitasnya buruk dan mudah rusak. tulis Four Pillars Freedom, dikutip. Jumat (25.8.2023). Berdasarkan biaya
Ketika membelanjakan uang, hewan yang hemat tetap mau mengeluarkan uang ketika benar-benar membutuhkannya, sedangkan hewan yang tamak tidak mau mengeluarkan uang sama sekali.
Misalnya, Empat Pilar Kebebasan menggambarkan perbedaan tindakan antara orang yang hemat dan orang yang hemat ketika mereka mengundang keluarga, teman, atau sahabat untuk makan malam.
Orang pelit biasanya menolak ajakan makan di luar, meski di restoran murah sekalipun. Mereka lebih memilih makan di rumah dan rela membuang waktu atau momen berkualitas bersama keluarga, sahabat atau sahabat dibandingkan mengeluarkan uang.
Pada saat yang sama, praktisi yang hemat masih bersedia menerima undangan makan di luar sesekali atau selama masih dalam batas wajar.
Biasanya mereka akan makan di luar ketika ada waktu atau momen tertentu bersama keluarga, sahabat atau sahabat; harga diri; atau bersosialisasi.3. Menghabiskan uang untuk berbagi
Perbedaan terakhir antara berhemat dan hemat adalah ketika Anda memberikan hadiah atau oleh-oleh kepada orang tersayang. Masyarakat dengan gaya hidup hemat akan membeli produk-produk berkualitas sesuai anggarannya sebagai oleh-oleh atau oleh-oleh.
Sedangkan menurut A Dime Saved, orang pelit akan membeli barang mahal untuk dirinya sendiri dan membeli barang murah untuk orang lain.
(hsy/hsy) Simak videonya di bawah ini: Video: 400 brand kecantikan berkumpul di Jakarta X Beauty 2024